TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi CSR Nasional (BKCN) Agus Diantoro mengatakan pihaknya tengah fokus menyusun perencanaan untuk Investasi dan program CSR dari sektor swasta, khususnya perusahaan luar negeri atau multi national corporation.

Baca: Foto-foto Jalan Akses ke Rumah Pak Eko, Selamat Datang Bapak Eko Silahkan Masuk

"Untuk program BKCN dalam dua tahun ke depan, fokus mengajak perusahaan internasional untuk berinvestasi dan memberikan CSR. Biasanya perusahaan masuk, investasi dan barulah mengeluarkan CSR atau tanggung jawab lingkungan. Nah, ini kami coba ubah polanya. CSR dulu baru investasi. Ternyata banyak yang tertarik," katanya saat berbincang dengan Tribunnews di kantor BKCN, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (27/9/2018).

"CSR dari mereka ini nantinya akan kami prioritaskan ke desa-desa, terkhusus untuk bantuan kelistrikan desa. Hal ini sejalan dengan program pemerintah tentang listrik desa. Apalagi program listrik desa ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kami juga ingin membantu pemerintah," kata Agus.

Dikatakannya, kehadiran BKCN bertujuan menciptakan program CSR terpercaya dengan menerapkan sistem operasi yang transparan dan akuntabel. "Kami hadir juga untuk mendorong investasi internasional sekaligus memfasilitasi sektor trading komoditas di Indonesia," katanya.

Ia juga berharap, pemerintah segera mendorong adanya regulasi yang mengatur tentang CSR di sektor swasta.

"Biar bagaimana pun, kontribusi perusahaan swasta terhadap lingkungan sekitar harus memiliki akurasi dan ruang yang jelas terhadap keterlibatan masyarakat dalam setiap program CSR yang dijalankan," kata Agus.