Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Darmin: 3,5 Tahun Pemerintahan Jokowi Berhasil Sembuhkan Penyakit Kronis Inflasi

Diantaranya karena gencarnya pembangunan infrastruktur dan kebijakan pemerintah mendukung perkembangan pariwisata.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menteri Darmin: 3,5 Tahun Pemerintahan Jokowi Berhasil Sembuhkan Penyakit Kronis Inflasi
TRIBUNNEWS/APFIA
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kordinator Bidang Perekonomia, Darmin Nasution di acara Rakornas Kementerian Pariwisata di Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com,  Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan selama 3,5 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo pemerintah Indonesia sduah berhasil membalikkan perkembangan ekonomi yang menurut dia sebelumnya melambat.

Diantaranya karena gencarnya pembangunan infrastruktur dan kebijakan pemerintah mendukung perkembangan pariwisata.

"Pemerintahan Pak Jokowi-JK berusaha membalikan arah perkembangan ekonomi yang melambat beberapa tahun sebelumnya dengan berbagai kebijakan, yang sering kita dengar adalah membangun infrastruktur," kata Darmin saat menjadi pembicara di acara Rakornas Kementerian Pariwisata, di Hotel Rafles, Jakarta Selatan, Kamis (27/9/2018).

Selain itu, inflasi yang disebutkan Darmin sebagai penyakit kronis karena selalu berada double digit atau diatas 10 persen dan tahun ini ditargetkan berada di kisaran 3,5 persen.

Baca: Ferdinand Hutahaean: Yenny Wahid Dukung Jokowi, Tapi Rakyat Dukung Prabowo

"Indonesia itu dari dulu mengidap penyakit inflasi tinggi, bahkan kronis. Dimasa lalunya inflasi kita double digit beberapa tahun terakhir bisa dikendalikan bisa dijaga di 3,5 persen," kata Darmin.

Darmin lalu membandingkan kondisi inflasi Indonesia saat ini dengan Filipina.

Berita Rekomendasi

Memang sebelumnya Filipina sempat membalap Indonesia dalam menurunkan inflasi, namun saat ini Filipina kembali tertinggal dan double digit karena permasalahan beras.

"Akhir-akhir ini Filipina inflasinya meningkat, dia sempat berhasil menekan inflasi pada angka 2,5 persen tetapi gara-garq beras, kelihatannya salah hitung, terlambat reaksi, inflasi mereka mengarah ke double digit lagi, mudah-mudahan mereka bisa mengatasinya," pungkas Darmin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas