BTN Bangun 700 Rumah Rawan Gempa di Lombok
Menteri Rini memastikan sinergi BUMN akan terus berlanjut dan akan semakin banyak BUMN yang terlibat dalam membangun RRG
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan kesiapannya untuk membangun 700 unit Rumah Rawan Gempa (RRG) bagi warga Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut sebagai dukungan dalam upaya merehabilitasi rumah warga yang terdampak gempa.
Saat ini, 502 rumah yang sudah dibangun, 200 rumah di antaranya sudah ditempati oleh warga.
“Kita bersama BUMN lain melakukan sinergi untuk penyediaan rumah tersebut. Dalam waktu sesegera mungkin kami akan penuhi target 700 unit RRG yang menjadi tugas BTN,” kata Direktur Utama BTN Maryono, dalam keterangan pers, Minggu (30/9/2018), saat meninjau langsung bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, pekan lalu.
Dari 15 desa yang dilanda gempa di NTB, dipilih 4 area yang menjadi pilot project dalam pembangunan RRG ini yaitu Desa Guntur Macan dan Desa Kekait di Kec. Gunung Sari, Desa Sembalun di Kec. Semablun dan Desa Terangan, Kec. Pemenang.
Adapun BUMN yang turut bersinergi dalam membangun RRG di keempat desa ini yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (RRG : 700), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 363), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (RRG : 216 / MCK : 26), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (RRG : 140/ MCK : 12) dan PT Pertamina (RRG : 86 / MCK : 11). Nantinya, setiap rumah akan ditempati 2 kepala keluarga.
Menteri Rini memastikan sinergi BUMN akan terus berlanjut dan akan semakin banyak BUMN yang terlibat dalam membangun RRG dan MCK sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
“Saya akan terus memantau dan mendukung upaya-upaya penanganan pasca bencana. Apresiasi dan terima kasih saya kepada BUMN-BUMN yang sudah terlibat serta semua pihak yang sudah membantu memperlancar pembangunan rumah transisi ini,” imbuh Rini.
Selain pembangunan RRG dan MCK, sebelumnya BUMN-BUMN telah bersinergi menyalurkan bantuan senilai Rp 13,2 miliar bagi para korban, mendirikan 38 posko bantuan untuk mendukung penanganan gempa serta memberikan bantuan kesehatan dan tenaga medis, layanan keuangan, pelayanan telekomunikasi, bantuan 33 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan masyarakat hingga layanan energi.