Menko Darmin: Perang Dagang Kian Runyam
Ketidakpastian ekonomi global tersebut salah satunya dipicu karena ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan sejumlah mitra dagangnya.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan ketidakpastian ekonomi global saat ini tidak bisa dielakkan dan diperkirakanan akan terus berlanjut.
Ketidakpastian ekonomi global tersebut salah satunya dipicu karena ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan sejumlah mitra dagangnya.
“Ketidakstabilan global itu tidak bisa dihindari, itu akan jalan terus, kalau tadinya dibilang paling triwulan pertama tahun depan (selesai) kayaknya enggak,” kata Darmin, Jumat (5/10/2018) di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Ketidakpastian tersebut, kata Darmin ditambah lagi dengan membaiknya kondisi perekonomian di Negeri Paman Sam yang tentunya, membuat laju dolar kian menguat. Kondisi ini, berimbas pada melemahnya mata uang garuda.
Per hari ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah ke posisi Rp 15.189 per dolar AS atau telah terdepresiasi 12,01 persen sejak awal tahun ini.
Baca: Pancing Turis Asing, Kemenpar Janji Bantu Promosi Maskapai Penerbangan
Menko Darmin menyebut, ketegangan perang dagang belum akan mereda dalam waktu dekat, sebab perang dagang bukan lagi sebatas menaikkan tarif, melainkan lebih bervariatif.
“Jadi semakin runyam, semakin ruwet. Sehingga kalau kita lihat mid term election selesai apa Trump masih begitu itu kita belum tahu,” ungkapnya.
Karena itu, Pemerintah, kata Darmin terus menyiapkan langkah-langkah untuk jangka menengah untuk mengantisipasi kondisi tersebut. “Kita harus menyiapkan langkah langkah untuk jangka menengah tidak lagi sekadar jangka pendek. Apa saja itu ya tunggu saja kita akan jelaskan,” pungkasnya.