Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Telur Diprediksi Bisa Menyentuh Angka Rp 40.000

Forum Peternak Layer Nasional (PLN) memprediksi, harga telur ayam bisa melonjak menjadi Rp 40.000 pada akhir Desember.

Editor: Sanusi
zoom-in Harga Telur Diprediksi Bisa Menyentuh Angka Rp 40.000
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pedagang telur, Eeng Suhendar (56) akan menimbang telur ayam yang dipesan pembeli di kiosnya di Pasar Kosambi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (13/7/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Peternak Layer Nasional (PLN) memprediksi, harga telur ayam bisa melonjak menjadi Rp 40.000 pada akhir Desember.

Penyebabnya, ada afkir dini oleh peternak layer sejak September lalu.
Forum PLN menghitung, beban pakan yang tinggi membuat bisnis petelur tidak menguntungkan.

Presiden Forum Peternak Layer Nasional (PLN) Ki Musbar Mesdi menyampaikan, pihaknya telah menginstruksikan afkir dini sejak awal September sebanyak 15% produksi kepada 68.000 anggota peternaknya yang memiliki total 220 juta ekor petelur.

"Saya sudah perintahkan sejak awal September, karena harga sudah jatuh sekali Rp 15.000 - Rp 16.000 per kilogram di tingkat farm. Kalau jual di masyarakat Rp 23.000 - Rp 24.000 sekilo," kata Musbar, Rabu (10/10).

Apalagi dalam perhitungan Musbar, biaya pokok produksi telur sebenarnya mencapai Rp 21.000 per kilogram, sehingga harga di tingkat peternak menyebabkan rugi berlipat.

Kondisi ini menurut Musbar disebabkan oleh naiknya harga pakan yang disebabkan minimnya stok jagung yang jadi komponen utama pakan ternak.

Baca: Amien Rais Ngaku Dimuliakan Penyindik saat Diperiksa, Pakar Mikro Ekspresi Beberkan Fakta Sebenarnya

Sejatinya jagung bisa diganti dengan gandum, namun akan menyebabkan warna telur menjadi lebih pucat dan umumnya tidak direspon baik oleh masyarakat.

Berita Rekomendasi

Adapun harga pakan menurut Musbar telah mencapai Rp 5.700 - Rp 6.200 per kilogram padahal biasanya Rp 4.700 per kilo.

Sedangkan harga jagung sudah merangkak jadi Rp 5.300 per kilo sehingga peternak kecil tidak sanggup membelinya.

Maka putusan afkir dikeluarkan untuk menekan beban biaya peternak telur yang harus membayar beban operasional membiakkan ayam petelur, padahal harga telur di pasar tidak bersaing.

"Sampai akhir Oktober kita bisa kehilangan suplai telur 20%," lanjutnya.

Sebenarnya pemerintah sudah memberikan ambang batas harga baru melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018 tentang harga baru acuan telur ayam dan daging ayam.

Regulasi baru yang berlaku 1 Oktober 2018 tersebut menetapkan harga acuan pembelian daging dan telur ayam ras di tingkat peternak antara Rp 18 - 20 ribu per kilogram.

Kemudian, harga acuan penjualan di tingkat konsumen untuk telur sebesar Rp 23 ribu per kilogram dan daging ayam sebesar Rp 34 ribu per kilogram.

Namun kenyataannya di lapangan, harga cenderung mengikuti mekanisme pasar dan tidak bersahabat bagi pihak peternak.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Duh, para peternak prediksi harga telur bisa meroket jadi Rp 40.000

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas