Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Resmikan Catalyst Teaching Industry ITB, Menristekdikti Berharap Bisa Kurangi Anggaran Impor BBM

Bahkan dengan produksi katalis secara mandiri akan mendorong Indonesia menuju kemandirian energi.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Resmikan Catalyst Teaching Industry ITB, Menristekdikti Berharap Bisa Kurangi Anggaran Impor BBM
Rizal Bomantama
Menristekdikti M Nasir (tengah) bersama Senior Vice President Research and Technology Centre PT Pertamina (Persero) Herutama Trikoranto (dua dari kiri) dan Rektor ITB Kadarsah Suryadi meresmikan Catalyst Teaching Industry di Kampus Teknik Kimia ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir meresmikan Catalyst Teaching Industry atau Industri Katalis Pendidikan yang dikelola oleh Laboratorium Teknik Reaksi Kimia ITB (Institut Teknologi Bandung) di Kota Bandung, Jawa Barat pada Kamis (11/10/2018).

Peresmian itu menurut M Nasir bisa mengurangi anggaran negara yang digunakan untuk mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari luar negeri.

Karena menurutnya selama ini Indonesia masih harus mengimpor katalis, yaitu zat untuk mempercepat reaksi pembuatan bahan bakar minyak (BBM).

Bahkan dengan produksi katalis secara mandiri akan mendorong Indonesia menuju kemandirian energi.

“Selain untuk mengolah bahan bakar minyak fosil, kita punya potensi sumber daya energi terbarukan dari nabati seperti sawit bagi produk avtur, gasoline, dan diesel, jika itu terwujud maka pengeluaran untuk impor avtur bisa ditekan hingga 30 persen, sementara untuk gasoline dan diesel bisa dihemat 15 persen,” ungkapnya saat memberi sambutan dalam peresmian tersebut.

Baca: Menristekdikti Perintahkan Kampus di Palu Diaktifkan Kembali Pekan Depan

Menurutnya untuk menutupi kebutuhan dalam negeri pemerintah Indonesia harus menggelontorkan dana hingga 16,7 miliar Dolas Amerika Serikat (AS) untuk mengimpor bahan bakar minyak fosil dalam satu tahun.

“Itu setara dengan 30 persen kebutuhan bbm kita, kalau dengan hadirnya industri katalis itu kita bisa produksi sendiri hingga 40-50 persen maka itu akan sangat menghemat anggaran,” tegasnya.

Berita Rekomendasi

Dalam peresmian Catalyst Teaching Industry itu, Pertamina juga digandeng sebagai “user” dari katalis yang diproduksi.

“Tentu Kementerian Ristekdikti di sini bertugas untuk menjembatani ITB sebagai produsen dan Pertamina sebagai user,” imbuhnya.

Sementara itu menurut Senior Vice President Research and Technology Centre PT Pertamina (Persero) Herutama Trikoranto menjelaskan bahwa setiap tahun Indonesia mengimpor katalis dengan jumlah anggaran 100-200 miliar Dolar AS per tahun.

“Itu setara dengan lebih dari Rp 1 Triliun, proyek ini bukan hanya akan menghemat tetapi menggantikan katalis dari luar negeri dengan kualitas yang lebih baik,” ucapnya.

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan nota kerja sama di antara ketiga pihak dan diakhiri dengan penyerahan drum biru untuk produksi katalis dan Pertamina dan Kemenristekdikti kepada ITB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas