BCA Proyeksikan Naikkan Suku Bunga Hingga 200 bps
BCA memproyeksikan hingga tahun depan akan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit maupun bunga deposito hingga 200 basis poin
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memproyeksikan hingga tahun depan akan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit maupun bunga deposito hingga 200 basis poin (bps).
Wakil Presiden Direktur BCA Eugene K Galbraith menyatakan, ketidakpastian global yang masih tinggi membuat kenaikan suku bunga sulit diprediksi. Apalagi, bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve di tahun depan masih akan menaikkan suku bunga acuannya.
Eugene mengatakan, pihaknya juga telah menyesuaikan suku bunga deposito sebesar 150 basis poin sejak April 2018, hal itu merespons kebijakan Bank Indonesia yang telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 150 basis poin sejak awal tahun ini.
“Kita sepanjang tahun Mei sampai sekarang sudah naikan 150 bps. Kami transformasi ke nasabah dan tahun mendatang akan ada kenaikan lagi. Itu barang kali akan ada di 2018 sampai 2019 sekitar 200 bps atau lebih bps kita naikan,” kata Eugene, saat paparan kinerja BCA triwulan III-2018 di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Bank BCA, Vera Eva Liem, mengatakan, BCA juga telah menyesuaikan suku bunga kredit sejak Agustus lalu.
BCA menaikkan bunga kredit modal kerja sebesar 50 basis poin, pinjaman konsumer yang terdiri dari KPR dan lain-lainnya sebesar 70 basis poin.
“September kami naikkan lagi 25 bps terkait penyesuaian suku bunga,” kataVera Eva Liem.
Untuk mengingatkan, Bank Indonesia telah menaikan suku bunga acuan hingga 150 basis poin sejak awal tahun ini.
Namun, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) Oktober 2018, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate di level 5,75 persen dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen.