Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Benarkah Lion Air Merupakan Perusahaan Milik Asing?

Lion Air dimiliki oleh dua orang yang berkewarganegaraan Indonesia dan keduanya bertempat tinggal di Jakarta.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Benarkah Lion Air Merupakan Perusahaan Milik Asing?
KOMPAS.COM
Tradisi water salute menyambut kedatangan pesawat baru B737 MAX 8 Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tengah proses investigasi pesawat JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang Jawa Barat dan proses identifikasi korban, ada isu yang mengatakan kalau Lion dimiliki oleh asing.

Menanggapi hal tersebut, Danang Mandala selaku Corporate Communications Strategic Lion Air membantah kalau Lion dimiliki asing yang tercatat juga dalam akta PT Lion Mentari Airlines yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

"Sampai saat ini, sesuai dengan dokumen akta pendirian PT Lion Mentari Airlines yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham), bahwa pemegang saham tidak ada dimiliki oleh asing," ungkap Danan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/10/2018).

Lebih lanjut Danang menjelaskan kalau Lion Air dimiliki oleh dua orang yang berkewarganegaraan Indonesia dan keduanya bertempat tinggal di Jakarta.

Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Tak Gunakan Celana Pendek Bisa Selamatkan Nyawa saat Terbang

"Lion Air merupakan perusahaan penanaman dalam negeri yang dimilik oleh dua orang berkewarganegaraan Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta," papar Danang.

Sebelumnya, pendiri Lion Air Rusdi Kirana pun terlihat mendatangi crisis center keluarga korban JT-610 di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).

BERITA REKOMENDASI

Pada kesempatan tersebut Rusdi mengaku perusahaannya siap diaudit maupun diinspeksi untuk memastikan keselamatan penumpang.

"Kita bersedia diaudit. Kita bersedia diinspeksi yang mana udah ada inspeksi," papar Rusdi di Crisis Center JT-610 di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).

Jika nantinya hasil audit maupun hasil identifikasi jatuhnya JT-610 ditemukan kesalahan di perusahaan yang dipimpinnya mereka siap menerima sanksi.

Namun ia masih optimis perusahaannya berjalan sesuai dengan prosedur karena Lion Air telah mendapatkan sertifikasi dari The IATA Operation Safety Audit (IOSA) yang mengkaji mengenai manajemen operasional serta sistem kerja maskapai.

"Kami tidak keberatan kalau emang ada hasil temuan yang menurut itu kita salah, kita ga keberatan itu ada penalti. Kita ga keberatan," kata Rusdi.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas