OJK Sebut Penguatan Rupiah Didorong Tingginya Kepecayaan Investor Asing
faktor penguatan rupiah terhadap dolar AS, disebabkan adanya peningkatan investor asing terhadap perekonomian Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso melihat faktor penguatan rupiah terhadap dolar AS, disebabkan adanya peningkatan investor asing terhadap perekonomian Indonesia.
"Investor (percaya), terutama portofolio confidence terhadap kondisi Indonesia," ujar Wimboh di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Menurut Wimboh, fundamental ekonomi Indonesia lebih kuat dibanding negara berkembang lainnya, sehingga tinggal mengomunikasikan kepada investor agar tidak ragu berinvestasi di Indonesia.
"Sekarang kita strukturnya diperkuat, instrumennya (investasi) kita banyakin, sekarang sudah ada hedging, kalau tidak percaya rupiah, bank sentral melakukan swap, bikin NDF (non-deliverable forward)," papar Wimboh.
Langkah dari OJK dan Bank Indonesia dalam meningkatkan kepercayaan investor asing, kata Wimboh, instrumen investasi di dalam negeri akan terus disempurnakan.
"Kalau dulu enggak ada NDF, sekarang ada, ngapain harus ke Singapura? Di sini aja ada. Jadi terus kita lakukan agar pasar likuid dan investor confidence," ucap Wimboh.
NDF merupakan instrumen derivative berupa kontrak perdagangan mata uang berjangka atau juga bisa disebut kontrak forward, yang artinya kontrak membeli atau menjual valas dalam jangka waktu tertentu sesuai kurs yang ditentukan di awal.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian menguat. Siang ini, Rupiah menguat ke posisi Rp 14.687 per dolar AS, menguat 116,5 poin.
Penguatan tersebut, paling tinggi di Asia. Berdasarkan data RTI Infokom, mata uang lainnya di Asia seperti Yuan, menguat 27 poin. Diikuti penguatan baht sebesar 5,1 poin, dolar Singapura 110 poin, ringgit Malaysia menguat 34 poin. Sedangkan Yen menguat tipis 1,13 poin.
Berdasarkan data Bloomberg, pada awal perdagangan, laju Rupiah menguat ke posisi Rp 14.782 per dolar AS. Hari ini, mata uang garuda ditransaksikan pada posisi Rp 14.652 - Rp 14.805 per dolar AS.