Ikuti Permintaan AS, Pemerintah China Kirim Surat Tertulis Ihwal Perang Dagang
Presiden AS Donald Trump sudah memberlakukan tarif lebih tinggi atas US$ 250 miliar produk impor dari China.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Puspita Saraswati dan Sanny Cicilia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - China telah mengirm respons tertulis seperti permintaan Amerika Serikat (AS) terkait reformasi hubungan dagang kedua negara. Surat tertulis ini bak air segar menyiram hubungan kedua negara perekonomian terbesar ini yang makin kering.
Presiden AS Donald Trump sudah memberlakukan tarif lebih tinggi atas US$ 250 miliar produk impor dari China. Beijing lalu membalas dengan menaikkan tarif produk yang datang dari AS.
Baca: Tekan Defisit Transaksi Berjalan, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Atas hubungan yang makin panas ini, Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu di sela-sela konferensi tingkat tinggi G-20 di Argentina, pada akhir November dan awal Desember mendatang.
Tapi AS sebelumnya mengatakan, tidak akan memulai negosiasi perdagangan sampai menerima proposal konkret dari China yang menyatakan niatnya menyelesaikan masalah perdagangan ini.
Baca: Pasca Laka Lion Air PK-LQP, Boeing dan FAA Isyaratkan Ganti Perangkat Lunak 737 MAX
Menurut tiga orang sumber pemerintahan AS pada Reuters, Rabu (14/11), tanggapan tertulis dari Cina berisikan respons atas pernyataan Trump yang menuduh Cina melakukan pelanggaran atas kekayaan intelektual, sulitnya bisnis Amerika masuk ke Cina hingga defisit perdagangan yang kemudian dialami Amerika.
Namun, tidak dijelaskan apakah surat tersebut sudah memenuhi keinginan Trump.
Percikan perang dagang terbaru datang setelah AS mengenakan tarif 25% dari sebelumnya 10% atas US$ 200 miliar produk impor dari China, berlaku per 1 Januari mendatang. Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi atas US$ 267 miliar produk lainnya jika China gagal memenuhi permintaan AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.