Gubernur Soekarwo: Harga Bahan Pokok di Jawa Timur Stabil, Inflasi Hanya 1,78 Persen
Karena harga-harga pangan cukup stabil, Soekarwo menyatakan, laju inflasi di Jawa Timur hanya 1,78 persen.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Sinar Putri S.Utami
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyebutkan, barang-barang pokok di sejumlah pasar di Jawa Timur saat ini dalam kondisi stabil.
Kabar itu disampaikan Gubernur Soekarno kepada Presiden Jokowi saat meresmikan Masjid Bagus Hadikusumo, dan perubahan status enam perguruan tinggi Muhammadiyah serta peletakan batu pertama pembangunan tower Universitas Muhammadiyah Lamongan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES).
"Harga pangan memang di luar peresmian STIKES tapi ini penting bagi kami, kami laporkan trwiulan I-2017 sampai triwulan III-2018 bahan-bahan pokok di Jawa Timur ini stabil," kata Soekarwo, Senin (19/11/2018).
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 71/2015 bahan pokok itu terdiri dari 17 macam. "Seperti harga beras Bengawan kita (Jatim) stabil pak," tutur dia.
Karena harga-harga pangan cukup stabil, Soekarwo menyatakan, laju inflasi di Jawa Timur hanya 1,78 persen.
Untuk itu, ia heran jika ada yang mengatakan harga-harga bahan pokok di pasar itu mahal, sumbernya dimana. "Nggak ketemu dari mana, padahal inflasi rendah kok bisa harganya naik? Nggak ketemu," tambah dia.
Baca: Kominfo Cabut Izin Frekuensi First Media, Internux dan Jasnita Setelah 3 Kali Diperingatkan
Untuk itu, ia langsung mengecek langsung di 110 pasar-pasar Jawa Timur. Bahan-bahan pokok itu antara lain, gula pasir dilaporkan deflasi, minyak goreng deflasi, daging sapi stabil, ayam broiler naik hanya Rp 1.000 dari Rp 28.000 jadi Rp 29.000, tapi ayam kampung dilaporkan juga turun.
Kemudian, telur ayam juga turun, susu juga stabil. "Jagung pipilan kering alhamdulilah naik sedikit karena penting bagi petani," kata Soekarwo.
Baca: Begalz Racing, Klub Balap Moge yang Semua Anggotanya Pilot Garuda Indonesia
Lalu, tepung terigu di triwulan I-2018 juga stabil, bumbu-bumbu seperti, bawang merah naik, yang lain turun.
"Ikan teri stabil, kacang hijau stabil, kacang tanah, ketela pohon turun sayur mayur yang naik kol, wortel dan buncis," ujar Gubernur Soekarwo.