BRI Data Debitur Korban Tsunami, BCA Mulai Beroperasi Normal
Setelah peristiwa tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam, tercatat beberapa bank mulai mengoperasikan layanan perbankan secara normal.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah peristiwa tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam, tercatat beberapa bank mulai mengoperasikan layanan perbankan secara normal.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) ( BRI) menyatakan, 2 kantor unit dan 19 ATM yang sempat offline ketika kejadian berlangsung sudah mulai beroperasi per Senin (24/12/2018) pukul 12.00 WIB.
"Terkait bencana tsunami di Anyer dan Lampung, sudah berlangsung normal, pada saat kejadian terdapat 21 jaringan remote BRI terdampak atau offline, terdiri dari 2 kantor unit dan 19 ATM," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto ketika dihubungi, Rabu (26/12/2018).
Walaupun sudah mulai berlangsung secara normal, Bambang menjelaskan, terdapat satu ATM yang masih offline lantaran bangunan rusak di kawasan Tanjung Lesung.
Bambang menyatakan, saat ini perseroan tengah melakukan pendataan debitur terdampak gempa untuk kemungkinan adanya restrukturisasi atau relaksasi kredit.
Baca: Tahun Depan, BCA Layanan Whatsapp untuk Hubungi Halo BCA
"Untuk debitur terdampak sedang dilakukan pendataan dan akan diberikan solusi yang terbaik," ujar Bambang.
Selain BRI, PT Bank Central Asia (Tbk) (BCA) juga sudah mulai beroperasi normal per hari ini.
Corporate Secretary BCA Jan Hendra mengatakan, terdapat dua Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang dekat dengan area bencana di kawasan Anyer dan Labuan.
"Layanan kantor cabang dan ATM beroperasi normal hari ini," ujar Jan Hendra.
Sebagai catatan, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat 429 korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda.
Jumlah itu meliputi korban di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.