Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pesanan 'Delay' saat Harbolnas, Ini Kata YLKI

Tulus Abadi, mengimbau masyarakat atau konsumen pada saat belanja online harus lebih hati-hati sebelum bertransaksi.

Penulis: Sanusi
zoom-in Pesanan 'Delay' saat Harbolnas, Ini Kata YLKI
jd.id
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada catatan penting untuk para pelaku e-commerce dari gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2018. Sebab, masih banyak aduan dari konsumen bahwa barang yang mereka pesan datang terlambat.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, mengimbau masyarakat atau konsumen pada saat belanja online harus lebih hati-hati sebelum bertransaksi.

"Baca term and condition secara teliti, pahami isinya seperti apa. Jangan hanya tergiur oleh iming-iming diskon," ujarnya melalui pesan instan, Jumat (28/12/2018).

Sedangkan, dari sisi pelaku e-commerce dan toko online seharusnya punya itikad baik untuk memenuhi janjinya pada konsumen.

"Pelaku e-commerce juga seharusnya memberikan kompensasi kepada konsumen jika konsumen dirugikan, termasuk jika barang yang diterima konsumen delay," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, JD.ID. anak perusahaan toko online raksasa asal China itu menghadapi sejumlah masalah khususnya terkait pengiriman barang. Tak sedikit keluhan dilontarkan pelanggan di sosial media terkait lamanya barang orderan sampai ke tangan mereka.

Head of Marketing JD.ID Mia Fawzia menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi yaitu infrastruktur logistik di Indonesia.

Baca: Logistik, Pekerjaan Rumah Serius di Tengah Ledakan E-Commerce

Berita Rekomendasi

"Respons masyarakat luar biasa. Data Nielsen catat 88 persen dari sekitar 140 juta internet user kita aware dan belanja saat Harbolnas. Ini menjadi tantangan kami bagaimana barang itu sampai dan sesuai ekspektasi," kata Mia saat berbicang dengan Tribunnews.com di kantornya, Rabu (26/12/2018).

Mia menjelaskan, di hari-hari biasa pihaknya lebih banyak menerima order dari masyarakat perkotaan, seperti di Jabodetabek.

Namun, ketika Harbolnas, perusahaan yang menyediakan armada kurir sendiri (JX) itu kewalahan melayani lonjakan orderan. Pasalnya, kenaikan transaksi di JD.ID selama Harbolnas mencapai 9 kali lipat.

"Berbeda dengan sejumlah e-commerce lain yang berprinsip seller to customer, kami menerapkan business to customer. Semua produk kita kumpulkan di warehouse, kemudian drop point hingga diambil kurir kami sendiri. Langkah ini untuk memastikan barang dijamin ori dan cepat sampai," jelasnya.

"Di hari normal, ini berjalan sangat baik. Tapi di Harbolnas, keterbatasan kurir kami harus menjangkau hingga gang-gang kecil, terkadang barang sampai konsumen tidak di rumah mungkin sudah liburan," tambah Mia.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pengiriman barang yang biasa dilakukan dalam 1-3 hari, bisa terlambat hingga 10 hari.

"Hingga saat ini kami berusaha siang malam mengatasi permasalahan tersebut. Kami serius berinvestasi termasuk dalam logistik ini. Kami akan terus membenahi diri," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas