Laporan Reporter Kontan, Azis Husain dan Auriga Agustina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pukul 8:55 di level 6.176,152. Volume awal perdagangan sebanyak 8 miliar saham.

Sebelumnya Binaartha Sekuritas memprediksi melemahnya IHSG lantaran data manufaktur atau PMI di China yang tidak sesuai harapan. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, saat ini indeks Tanah Air masih minim sentimen positif dari domestik. Sehingga perkembangan yang terjadi di eksternal lebih mendominasi pergerakan bursa saat ini.

"Data PMI China telah menunjukkan hasil yang sangat mengecewakan, yakni berada di 49,7 poin, akibat faktor perang dagang, maupun perlambatan pertumbuhan ekonomi global," ungkap Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (2/12019).

Tendensi Naik

Berdasar data Bloomberg, IHSG terus bergerak pada pukul 9:10 pagi ini IHSG terus beranjak naik ke level 6.211,379 pada pukul 9:27 pagi ini di level 6.201. 679 atau naik sekitar 0,33%.

Baca: Dradjad H WIbowo Tantang Pemerintah Buka Asal Usul Lonjakan Dana Hibah yang Masuk ke Kas Negara

Head of Research of MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, salah satu sentimen yang akan membawa IHSG melaju ke zona hijau kembali pada hari ini adalah pernyataan Kementerian Keuangan yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 berkisar 5,15% atau lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar 5,4%. 

Baca: Eni Maulani Berharap Ignasius Jonan dan Marcus Mekeng Jadi Saksi Kasusnya di Persidangan

Selain itu, shortfall pajak defisit yang mencapai Rp 108,1 triliun atau lebih besar dibandingkan proyeksi pemerintah sebelumnya, juga turut mewarnai pergerakan IHSG hari ini.