Kementan: Pembangunan Sektor Pertanian Berhasil Perbaiki Gini Rasio dan Naikkan Kesejahteraan Petani
Di tahun 2014, Sektor Pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) berkontribusi sekitar 13,14% terhadap ekonomi nasional
Editor: Choirul Arifin
"Dengan kata lain ketimpangan pendapatan antar rumah tangga di perdesaan semakin rendah. Yang perlu dicatat adalah kerberhasilan telah berdampak pada pemerataan pendapatan di perdesaan. Kondiai mereka jauh lebih baik dibanding warga perkotaan," kata dia.
Terobosan di Sektor Pertanian
Untuk mengurangi penduduk miskin di perdesaan, Kementan telah membuat program terobosan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA). Terobosan ini dinilai tepat sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat petani dari kemiskinan dan pemerataan.
Sebab sebagian besar penduduk miskin di perdesaan adalah petani dimana lebih dari 70 persen pendapatan utamanya berasal dari sektor pertanian. Tahun ini kita sudah terapkan program ini di 10 provinsi dengan sasaran 200.000 Rumah Tangga Petani Miskin (RTM).
Di sisi lain, peningkatan produksi juga terus dilakukan melalui program upaya khusus (UPSUS) untuk padi, jagung, kedelai dan hortikultura. Selain itu ada juga program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) pada peternakan serta bantuan bibit pada perkebunan.
"Program khusus ini mampu meningkatkan produksi komoditas pertanian secara signifikan sehingga menyebabkan PDB sektor pertanian tumbuh positif secara konsisten," klaim Ketut Kariyasa.
Meningkatnya produksi juga sangat memuaskan karena mampu menyediakan ketersediaan pangan dan menekan inflasi secara signifikan. "Belum lagi adanya program asuransi pertanian dan program pengembangan pertanian modern melalui penggunaan alsintan secara masif," kata Ketut.