TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah melemah tipis setelah menyentuh level terkuat dalam tujuh bulan terakhir pada perdagangan kemarin. Jumat (11/1) pukul 10.22 WIB, rupiah di pasar spot berada di Rp 14.061 per dollar Amerika Serikat (AS).

Rupiah melemah 0,06% dari posisi kemarin Rp 14.053 per dollar AS. Pada pukul 9.46 WIB, rupiah sempat menguat sesaat hingga level Rp 14.045 sebelum akhirnya melemah lagi.

Sementara Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) pagi ini berada di Rp 14.076 per dollar AS, menguat 0,12% jika dibandingkan dengan hari sebelumnya Rp 14.093 per dollar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, indeks dollar AS diperkirakan menguat di kisaran 95,3—95,6. Kurs dollar AS juga berpeluang menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya.

Baca: CUMA HARI INI, Kamu Bisa Dapat Paket Data Telkomsel 25 GB Deals Of The Day Hanya Rp 75 Ribu

Penguatan dollar AS dipicu oleh pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada pertemuan Economic Club di Whasington. Powell mengungkapkan kekhawatirannya terhadap utang AS yang cukup besar secara jangka panjang akan meningkatkan beban bunga utang di negara tersebut.

“Oleh karena itu, The Fed berencana melanjutkan penurunan neraca keuangan yang berakibat pada turunnya likuiditas di pasar namun bisa menahan laju peningkatan utang yang lebih tinggi,” paparnya dalam riset, hari ini.

Mikail memprediksi, rupiah akan melemah di kisaran Rp 14.000—Rp 14.100 per dollar AS pada hari ini.

Rupiah pagi ini hanya melemah bersama dengan dollar Hong Kong, dollar Taiwan, dan peso. Sementara sebagian besar mata uang kawasan Asia menguat terhadap the greenback. Penguatan tertinggi tampak pada mata uang yuan.

Di sisi lain, indeks dollar pagi ini melemah ke 95,41 dari posisi kemarin pada 95,54. Indeks dollar sepanjang pekan ini terus bergerak di sekitar level 95.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Rupiah melemah tipis ke Rp 14.061 per dollar AS