IHSG Hadapi Tekanan Aksi Jual Investor
Masih ada tiga sektor yang naik tipis hingga siang ini. Sektor infrastruktur menguat 0,07%. Sektor barang konsumen naik 0,04% dan sektor konstruksi na
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Wahyu Tri Rahmawati
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 6.500 meski terus bergerak di zona merah. Hingga akhir perdagangan sesi I, Jumat (8/2/2019), IHSG tergerus 27,25 poin atau 0,42% ke level 6.509,20.
Tujuh sektor memerah dengan penurunan lebih dari 1% pada dua sektor. Sektor industri dasar anjlok 1,75%. Sedangkan sektor tambang tergerus 1,07%. Sektor aneka industri terkoreksi 0,76%. Sektor manufaktur pun turun 0,57%.
Masih ada tiga sektor yang naik tipis hingga siang ini. Sektor infrastruktur menguat 0,07%. Sektor barang konsumen naik 0,04% dan sektor konstruksi naik 0,01%.
Total volume transaksi bursa mencapai 7,62 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,36 triliun. Sebanyak 209 saham turun harga. Kenaikan harga tampak pada 171 saham dan 125 saham flat.
Baca: Kementerian Perhubungan Beri Peringatan ke Lion Air Terkait Keluhan Bagasi Penumpang
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -4%
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -3,85%
PT Elnusa Tbk (ELSA) -3,42%
Top gainers LQ45 adalah:
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 2,03%
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 1,52%
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 1,32%
Investor asing mencetak penjualan bersih Rp 73,3 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Rp 34,3 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 25,6 miliar, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 17,5 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 35,8 miliar, PGAS Rp 20,2 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 18,9 miliar.