Alvin Lie: Tiket Murah Belum Tentu Rugikan Maskapai Penerbangan
Alvin menjelaskan, penurunan harga juga tidak mengurangi faktor keselamatan atau CASR (Civil Aviation Safety Regulation) sesuai PP Ditjen Udara.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan, Alvin Lie tidak melihat dampak serius atas penurunan harga tiket seperti dilakukan Garuda Indonesia Group.
“Harga tiket murah belum tentu airline rugi juga. Namanya airline ini kalau sudah jadwalnya terbang, 10 penumpang juga harus tetap terbang toh. Dari pada ruginya 190, saya jual murah, dari 190 saya ruginya tinggal 50,” jelas Alvin saat dikonfirmasi.
Alvin menjelaskan, penurunan harga juga tidak mengurangi faktor keselamatan atau CASR (Civil Aviation Safety Regulation) sesuai PP Ditjen Udara.
“Nah, kalau demikian (tiket turun) apakah mengurangi keselamatan? tidaklah justru itu mengurangi kerugian maskapai. Karena ada juga maskpai yang Break Even Point (BEP)-nya terisi 70 persen dia sudah laba,” ucapnya.
Anggota Ombudsman Republik Indonesia periode 2016-2021 itu berpesan agar pemerintah mulai melakukan perubahan peraturan.
“Zamannya sudah berubah dengan teknologi sekarang. Operasi bisnis dalam dua tahun belakang sudah luar biasa berubah, peraturan yang usianya sudah 4-7 tahun sudah waktunya ditinjau kembali (pemerintah, red),” papar Alvin.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi berharap keputusan Garuda Indonesia Group juga diikuti oleh perusahaan penerbangan lainnya.
Baca: Jokowi Minta Pendukungnya Setop Uninstall Bukalapak
“Saya mengapresiasi apabila Garuda menurunkan tarif, karena kesepakatan itu sendiri sudah disepakati oleh INACA (Indonesia National Air Carriers Association) saat itu untuk memberikan satu harga yang terjangkau untuk masyarakat,” kata Menhub.
Menurutnya, sebagai market leader, penurunan harga tiket pesawat yang dilakukan Garuda Indonesia semestinya menjadi acuan bagi penerbangan lain.
Apabila terdapat penurunan harga tiket pada Garuda Indonesia maka juga akan berdampak pada penyesuaian di maskapai penerbangan lain.
“Saya melihat bahwa bila Garuda melakukan penyesuaian tarif dan bisa turun, mestinya diikuti oleh penerbangan yang lain. Karena Garuda adalah penerbangan yang utama di Indonesia apalagi sekarang sudah bergabung dengan Sriwijaya tentunya. Dia menjadi market leader kalau ada penurunan pastinya ada penyesuaian di penerbangan yang lain,” ujar Budi Karya.
Harga Avtur Turun
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada 16 Februari 2019 mulai jam 00.00 WIB.
Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita dalam siaran persnya menjelaskan harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.
Menurutnya Pertamina secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur secara periodik, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan. Untuk periode kali ini (16 Februari 2019), harga avtur mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
Sebagai contoh harga avtur (published rate) untuk bandara Soekarno-Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp .7.960 per liter.
Harga ini lebih rendah sekitar 26 persen dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter.
Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya.
"Pertamina berharap penurunan harga avtur ini juga merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata," ujarnya. Arya juga menambahkan harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen.
Arya menegaskan Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat dengan menyediakan bahan bakar pesawat udara di 67 bandara yang tersebar di Indonesia.