Rupiah Diprediksi Kembali Melemah Pada Pekan Depan
Sejumlah sentimen negatif diyakini bakal menjadi pemberat laju pergerakan mata uang Garuda.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan rupiah yang terjadi pekan lalu diperkirakan bakal berlanjut pekan depan. Sejumlah sentimen negatif diyakini bakal menjadi pemberat laju pergerakan mata uang Garuda.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan, pelemahan rupiah pada pekan lalu terimbas oleh data neraca perdagangan Indonesia yang mencatat defisit hingga US$ 1,16 miliar.
Mengutip Bloomberg, rupiah pada Jumat (15/2) ditutup di level Rp 14.154 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,45% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 14.090. Selama sepekan, rupiah melemah 1,42% dari US$ 13.955 per dollar AS.
Menurut Putu, untuk sementara belum ada sentimen positif yang akan menjadi katalis penolang rupiah meski data penjualan ritel AS pada Desember 2018 yang dirilis pekan lalu memburuk.
Nah, untuk pekan depan, kata Putu ada beberapa yang perlu diwaspadai. “AS mulai melebarkan perang dagang mulai menyerang India terkait tarif ekspor impor,” kata Putu.
Baca: Sama-sama Eks Presenter MetroTV, Ini Fakta Moderator Debat Pilpres 2019 Tommy Tjokro & Anisha Dasuki
Selain itu perkembangan perang dagang masih dinanti pelaku pasar.
Putu memprediksi Senin (18/2) rupiah masih tetap terkoreksi dan bergerak di rentang Rp 14.080-Rp 14.210 per dollar AS. Sedangkan sepekan ke depan berada di level Rp 14.000-Rp 14.260 per dollar AS.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Pelemahan rupiah diramal berlanjut pekan depan, simak sentimen yang patut diwaspadai