Tanggapi Kritikan Prabowo, Menhub Klaim Proyek LRT Indonesia Lebih Murah dari Malaysia
Tentang proyek LRT, Budi Karya mengatakan biaya pembangunannya di Indonesia lebih murah ketimbang di Malaysia dan Singapura.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) membantah kritikan Calon Presiden Prabowo Subianto tentang pembangunan infrastruktur di Indonesia yang lebih mahal dibanding negara tetangga.
Prabowo menyebut pembangunan jalan tol, light rail transit (LRT) dan kereta api di Malaysia, Vietnam Maroko dan lainnya dua kali lebih murah dibandingkan biaya pembangunannya di Indonesia.
Tentang proyek LRT, Budi Karya mengatakan biaya pembangunannya di Indonesia lebih murah ketimbang di Malaysia dan Singapura.
"Enggak ada (LRT) di Maroko. Kita sudah bandingkan dengan Malaysia dan Singapura, (LRT) kita paling murah," kata Menhub Budi di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Budi juga menanggapi klaim terkait LRT Palembang yang dinilai tidak efisien. Menurut dia, perlu waktu untuk merubah perilaku masyarakat dari berpergian pakai kendaraan pribandi ke transportasi massal.
Baca: Dibangun 47 Lantai Sejak 2013, Menara Astra Hari Ini Diresmikan
"Kesadaran orang menggunakan LRT itu memang harus dibangun, harus ada kebanggaan dan kemudahan," kata dia.
Sebelumnya, dalam debat capres kedua Minggu (17/2/2019) lalu, Prabowo menyebut pembangunan infrastruktur di negara lain dua kali lebih efisien dan dua kali lebih murah dibanding Indonesia.
"Kalau kita bandingkan dengan index per kilometer infrastruktur, apakah itu jalan tol, apakah itu LRT, apakah itu kereta api yang dilaksanakan di Vietnam, di Thailand, di Malaysia, di Maroko semuanya itu adalah dua kali lebih efisien, dua kali lebih murah rata-rata dari di Indonesia, Pak. Ini fakta, Pak," ucap Prabowo.
Sementara data Bank Dunia menyebutkan, indeks infrastruktur negara-negara di dunia pada 2018, yaitu Maroko 2.43, Indonesia 2,89, Vietnam 3,01, Thailand 3,14, dan Malaysia 3,15.