Pertamina-Petronas Jajaki Sinergi Bisnis Migas Bersama
Kedua perusahaan migas akan menjajaki peluang bisnis baik di dalam maupun luar wilayah Indonesia dan Malaysia.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Petroliam Nasional Berhad (Petronas) sepakat bersinergi mengembangkan bisnis minyak dan gas beserta turunannya. Kedua perusahaan migas akan menjajaki peluang bisnis baik di dalam maupun luar wilayah Indonesia dan Malaysia.
Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Resiko Pertamina, Heru Setiawan mengatakan, sinergi antara kedua perusahaan ini merupakan realisasi dari kerjasama Government to Government (G to G) yang sudah terjalin cukup erat sebelumnya.
“Kerjasama ini mencakup kerjasama secara strategis maupun operasional,” ujar Heru setelah penandatanganan MoU Pertamina-Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, seperti dikutip dari laman resmi Pertamina, Rabu (27/2/2019).
Menurut Heru, kedua pihak akan menjajaki kemungkinan-kemungkinan kerjasama mulai dari bidang hulu hingga hilir. Diantaranya adalah penelitian dan pengembangan, studi eksplorasi migas termasuk penerapan teknologi di blok migas dengan kesulitan CO2 tinggi, perdagangan sejumlah produk migas dan turunannya (kondensat dan petrokimia), dan energi terbarukan.
Baca: Teriakan Prabowo Presiden dari Ribuan Warga Menggema di Haul Akbar Masyayikh dan Habaib Se-Madura
Kerjasama yang akan dijalankan pun bukan hanya berlokasi di Indonesia dan Malaysia, namun dapat dikembangkan ke negara lain seperti pengolahan minyak di Asia Timur dan penjajakan bersama peluang bisnis di benua lain.
Di bidang niaga, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan pertukaran minyak mentah antara bagian produksi di Malaysia (Lapangan Kikeh, Kimanis dan Kidurong) dengan bagian produksi di Indonesia (Lapangan Jabung dan Ketapang).
“Dalam rangka penyediaan energi masa depan, masih banyak yang harus kita lakukan bersama. MoU ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional,” pungkas Heru.