Boeing 737 Max 8 Jatuh Lagi, Garuda Indonesia Lakukan Inspeksi Ekstra
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Askhara mengatakan, Garuda terus melakukan inspeksi ekstra terhadap Boeing 737 Max
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines di Bishoftu, sebelah tenggara Kota Addis Ababa dan menewaskan 157 penumpang dan awak kabin membuat risau maskapai penerbangan Indonesia yang menggunakan pesawat tipe tersebut.
Ini lantaran 5 bulan sebelumnya, pesawat bertipe sama milik maskapai penerbangan Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP mengalami tragedi serupa di Perairan Karawang, Jawa Barat.
Selain Lion Air, maskapai nasional yang juga mengoperasikan Boeing 737 Max adalah Garuda Indonesia. Perusahaan berpelat merah ini mengoperasikan 1unit pesawat tipe tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Askhara mengatakan, Garuda Indonesia terus melakukan inspeksi ekstra terhadap Boeing 737 Max 8.
"Kami terus melakukan Procedure Inspeksi Extra terhadap beberapa sistem yang diduga menjadi penyebab kecelakaan," kata Ari Askhara saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (11/3/2019).
Ari menjelaskan, beberapa sistem yang diduga menjadi penyebab kecelakaan di antaranya: airspeed dan altitude system, Flight control system, dan stall management system.
Hasilnya, semua sistem yang diinspeksi menunjukkan situasi yang baik alias no fault found.
Baca: Ketua PPP Romahurmuziy Ngotot Minta Netral, Begini Tanggapan Tegas Aa Gym dan Ustadz Abdul Somad
"Data total jam terbang dan cycle B 737 Max yang dioperasikan GA hingga tanggal 09 March 2019, PK-GDA flight hours adalah 3087,88 hours cycle 1501," sebutnya.
Askhara menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan untuk tindakan preventif selanjutnya.
"Sambil kita menunggu action dan keputusan dari regulator/Kemenhub," tukas Ari.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
Pesawat Boeing 737 MAX 800 milik Ethiopian Airlines yang mengangkut 157 penumpang dikabarkan jatuh dan hancur setelah 6 menit lepas landas dari Addis Ababa Bole International Airport Etiopia menuju Nairobi, Kenya, Minggu (10/3).
Sebanyak 157 penumpang yang tewas berasal dari 30 kewarganegaraaan berbeda.
Menurut pejabat Etiopia yang dilansir dari Reuters, ada seorang warga negara Indonesia masuk dalam manifes penumpang.
Kementerian Luar Negeri RI masih terus berkoordinasi dengan perwakilan RI yang ada di sekitar lokasi jatuhnya pesawat, dan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi se-valid mungkin terkait kabar tersebut.
"Kementerian Luar Negeri RI bersama Perwakilan RI di sekitar lokasi kejadian masih terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan informasi se-valid mungkin mengenai kemungkinan adanya korban WNI," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Lalu Muhammad Iqbal.