Kemenperin Ajak 1.000 UMKM di Jawa Barat Garap Bisnis di Platform Digital
Kementerian Perindustrian kembali menggelar "e-Smart IKM Go Digital" guna mendorong pelaku industri kecil dan menengah
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kementerian Perindustrian kembali menggelar "e-Smart IKM Go Digital" guna mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya.
Gelaran yang diadakan di IPB Convention Hall, Bogor, Kamis (21/3/2019) telah mendaftarkan 1.000 IKM di Jabodetabek, Cianjur, Sukabumi dan wilayah lainnya di Jawa Barat ke platform online.
Dalam acara itu, para pelaku IKM dipertemukan langsung dengan 8 e-commerce, 4 perusahaan logistik, 4 perbankan, 3 perusahaan financial technology (fintech) dan 3 perusahaan IT.
Beberapa perusahaan itu di antaranya adalah: Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, Gojek, Ralali & Tokoin, Dusdusan, Mbiz, JNE, Si Cepat, BNI, BRI, BJB, Bank Mandiri, Oodo, Imooji, Ruang Guru dan lainnya.
"Kalau dilihat pengguna internet 143,2 juta jiwa, yang sudah berbelanja online 30 juta masyarakat. Tentunya ini menjadi bagian penting bagi UMKM yang jumlahnya sudah 4,4 unit usaha," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Baca: Kemenhub Kembali Gelar Program Mudik Gratis 2019, Buruan Daftar, Caranya Mudah
"Kita ingin dorong UMKM jual lewat e-commerce, sehingga bisa jangkau pasar lebih efisien dan murah. Kebanyakan masalah UMKM akses pasar dan pendanaan, di sini kita hadirkan juga itu buat bapak ibu sekalian," tambahnya.
Selain ada pameran UMKM dan pelaku industri lainnya, e-Smart menghadirkan talkshow bertemakan cerita sukses entrepreneur, online single submission (OSS) dan akses pembiayaan melalui fintech.
Ada pula 17 kelas workshop soal Marketplace, Financial Technology, Logistic, Information Technology, Hak Kekayaan Intelektual, Klinik Desain Kemasan dan lainnya.
"Program e-smart ingin perluas cakupan barang, sehingga lebih banuak barang buatan Indonesia bersaing dengan barang luar neheri. Kemenperin akan lakukan pelatihan pembinaan UMKM baik standarisasi dan mutu produk," ujar Airlangga.
"Saya mendorong yang hadir di sini ketemu sm e-marketplace, dalam program ini seluruh data peserta ada jadi mudahkan kami lakukan pembinaan supaya Bapak/Ibu dapat akses ke dua hal: pasar dan pendanaan. Kolaborasi ini supaya Indonesia bisa meningkatkan UMKM-nya jadi tangguh," pungkasnya.
Kemenperin mencatat, hingga akhir tahun 2018, Workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp 2,37 miliar.
Berdasarkan sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87 persen dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10 persen, dan industri fesyen sebesar 25,87 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.