Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Prediksi Cadangan Devisa RI Bulan Maret 123-125 Miliar Dolar AS

"Karena ekspor belum menggembirakan, sedangkan impor masih relatif tinggi," jelas Ryan Kiryanto.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Prediksi Cadangan Devisa RI Bulan Maret 123-125 Miliar Dolar AS
IST
Ryan Kiryanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posisi cadangan devisa (cadev) pada bulan lalu tercatat US$ 123,3 miliar. Posisi tersebut diperkirakan masih stabil hingga Maret 2019. Kepala ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan posisi cadev di kisaran US$ 123 miliar hingga US$ 125 miliar.

"Karena ekspor belum menggembirakan, sedangkan impor masih relatif tinggi," jelas Ryan saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/3/2019).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan Januari-Februari 2019 masih defisit US$ 0,73 miliar. Defisit ini memang mengalami penurunan dibanding Januari yang tercatat US$ 0,81 miliar.

Hanya saja penurunan ini terjadi karena penurunan impor yang tajam dan dibarengi penurunan ekspor. Jadi bukan karena ekspor yang meningkat.

Tercatat nilai impor Januari-Februari 2019 sebesar US$ 27,2 miliar turun 7,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Ekspor juga tercatat US$ 26,5 miliar turun 7,6% yoy.

Selain itu global bonds dalam valuta asing (valas) juga belum banyak karena mayoritas penerbitan obligasi masih dalam rupiah. Hanya saja Bank Indonesia (BI) saat ini jauh lebih proaktif dan selalu berada di dalam pasar, maka kecukupan cadev bisa terjaga dengan baik. 

Baca: Prabowo: Kalian Senang Dikasih Kartu? Ngapain Kalian Dibagi 5, 7 Kartu Kalau Duitnya Gak Ada

Di sisi lain, peningkatan cadev juga bisa terjadi karena pembelian dollar Amerika Serikat (AS) oleh korporasi dan perorangan semakin terkelola dengan baik. "Sehingga tidak menekan cadev," jelas dia.

Berita Rekomendasi

Lindung nilai atau hedging untuk BUMN dan korporasi swasta juga sudah diterapkan sehingga permintaan terhadap dollar AS bisa terkelola dengan baik melalui persediaan yang mencukupi.

Baca: Ikuti Jejak Garuda, Sriwijaya Air Juga Batalkan Pesanan Dua Unit Boeing 737 Max 8

BI juga menerbitkan Domestic Non-deliverable Forward (DNDF) bagi pihak yang membutuhkan dollar AS untuk forward atau permintaan ke depan yang sudah diperjanjikan tanpa harus mengirim dollar AS secara fisik.

Sedangkan untuk ekspor, meski masih terbatas, penempatan hasil devisa ekspor (DHE) juga semakin meningkat sejalan dengan perluasan kebijakan penempatan DHE SDA. "Karena BI juga punya data korporasi eksportir dan nilai ekspornya," imbuh Ryan.

Kendati stabil dan cenderung meningkat, tetap perlu mewaspadai potensi dollar AS keluar alias outflow. Ini bisa terjadi karena pembayaran dividen korporasi asing yang melakukan investasi langsung alias foreign direct investment (FDI). Biasanya, potensi outflow masif ini terjadi pada bulan April hingga Mei.

Reporter: Benedicta Prima

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ekonom BNI proyeksikan cadangan devisa Maret 2019 di kisaran US$ 123-125 miliar 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas