TomaTomi, Tomat Buah Kering yang Siap Dorong Kesejahteraan Petani
Kesejahteraan petani adalah hal yang mendapatkan sorotan akhir-akhit ini.
Editor: Hasanudin Aco
Seperti yang diketahui bahwa tomat buah kering yang diproduksi saat itu masih mengandalkan tenaga matahari guna melakukan pengeringan.
Sayangnya, bila musim hujan tiba, produksi TomaTomi akan berhenti dalam kurun waktu yang lama dan tidak bisa diperkirakan.
Akhirnya, ia pun memutuskan untuk bergabung Women Preneur Community (WPC), sebuah komunitas bagi para wanita Indonesia yang ingin belajar, berbagi dan berkembang bersama.
Di sinilah, Rini untuk kali pertamanya mengikuti kelas Inkubator Bisnis yang didirikan oleh Irma Sustika pada tahun 2010 silam.
"Jadi tujuan saya bergabung di Inkubator Bisnis ini cuma satu, yaitu membawa harapan petani (tomat) untuk hidup yang lebih sejahtera,” ucapnya.
Di komunitas inilah Rini mulai memahami bahwa bisnis yang jalaninya masih sangat perlu dikembangkan.
Mulai dari branding sebuah produk, manajemen bisnis, sampai pada pengembangan sumber daya manusia itu sendiri.
"Alhamdulillah, setelah mengikuti Inkubator Bisnis, sambutan masyrakat terhadap TomaTomi sangat baik. Selain karena rasa dan manfaatnya, ternyata pembeli juga cukup antusias untuk ikut serta membantu para petani,” ucapnya.
Untuk bisa menikmati TomaTomi, Rini menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir.
Sebab TomaTomi saat ini sudah sudah tersebar di 5 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Garut, Bandung, Surabaya, dan Tasikmalaya.
Selain itu, pembelian juga bisa dilakukan secara online atau melalui jejaring sosial di akun Instagramnya, @TomaTomiOfficial.
Rini berharap, hadirnya TomaTomi akan membuat banyak orang untuk ikut serta membantu para petani memiliki kehidupan yang lebih baik. Sebab dari merekalah, Indonesia akan memiliki ketahanan pangan.