Buka Perdagangan Saham Bersama Tokoh di Bidang Ekonomi dan Bisnis
Kebersamaan para tokoh memberi pesan bahwa kolaborasi sinergi antara ekonom (makro), wirausaha (mikro) dan akademisi untuk kemajuan pasar modal
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS, JAKARTA – Hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan saham bersama tokoh di bidang ekonomi dan bisnis.
Direktur Utama BEI didampingi oleh Agustinus Prasetyantoko, Aviliani, Mohammad Baedowy, Adjie Wicaksana, Steve Karnadi, Irenius Dwinanto Bimo dan Michell Suharli membunyikan lonceng sebagai tanda pembukaan perdagangan saham.
Kebersamaan para tokoh memberi pesan bahwa kolaborasi sinergi antara ekonom (makro), wirausaha (mikro) dan akademisi menjadi sokoguru penting kemajuan pasar modal.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi & Bisnis (IKAFEB), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya bekerjasama dengan Asosiasi Pedagang Efek Indonesia (APEI) dan didukung oleh BEI.
Ketua IKAFEB Universitas Atma Jaya, Michell Suharli menyatakan bahwa seremonial pembukaan perdagangan saham hari ini sebagai bentuk dukungan penuh alumni, pimpinan fakultas dan pimpinan universitas terhadap optimisme kemajuan perekonomian, bisnis dan investasi di Indonesia.
Kekuatan perekonomian negara akan terbentuk dari penyelenggaraan bursa efek yang sehat, tata kelola perusahaan yang baik dan bertambahnya jumlah emiten dari tahun ke tahun.
Baca: Belajar dari John Wen, Anak Muda Medan yang Kaya Berkat Investasi Saham
Hadirnya entrepreneur daur ulang plastik yang menghasilkan devisa dan entrepreneur digital keuangan menjadi pesan dari IKAFEB bahwa bursa efek akan lebih kuat lagi apabila bisnis yang tidak umum (eksportir daur ulang plastik) dan bisnis digital (halofina) banyak menjadi emiten.
Setelah pembukaan perdagangan saham, acara dilanjutkan dengan diskusi ekonomi dan bisnis.
Ekonom senior Aviliani memaparkan data-data fundamental perekonomian Indonesia dan kondisi perekonomian global yang mendukung kemajuan ekonomi Indonesia.
Mohammad Baedowy menampilkan video usahanya mengolah sampah plastik sebagai sumber devisa.
Kerja kerasnya juga membuahkan berbagai penghargaan misalnya juara 1 wirausaha terbaik Indonesia versi Dji Sam Soe Awards, Kalpataru dan Industri Hijau Nasional dari Kementerian Perindustrian.
Pembicara terakhir mewakili bisnis generasi milenial, yakni bisnis digital yang melayani masyarakat luas.
Adjie Wicaksana menyampaikan prospek bisnis digital di Indonesia yang masih terbuka luas dan terus bertumbuh. Perekonomian Indonesia akan jauh lebih kuat apabila ditopang perusahaan nasional yang dapat mencapai status unicorn, decacorn hingga hectacorn.
Diskusi yang diselenggarakan oleh IKAFEB Unika Atma Jaya dan APEI hari ini menyiratkan optimisme tentang perekonomian Indonesia setelah pemilihan legislatif dan presiden.
Optimisme karena fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat dan situasi ekonomi global yang terkelola dengan baik.
"Optimisme juga karena Indonesia memiliki berbagai bidang usaha yang tidak umum namun menghasilkan devisa," kata Michell Suharli.
Optimisme karena Indonesia terus membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan bisnis digital yang megundang investasi masuk ke dalam negeri.