Akhir Tahun 2018, Asset Amar Bank Capai Rp 2 Triliun
Bagi Amar Bank, tahun politik di Indonesia tidak terlalu mempengaruhi kinerja perusahaan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amar Bank terus mengalami pertumbuhan sejak 2014.
Pada 2018, asset amar Bank sudah mencapai Rp 2 triliun yang artinya terjadi peningkatan sebesar 10 kali lipat.
Hal ini menunjukan solidnya fondasi Amar Bank di tahun politik.
Bagi Amar Bank, tahun politik di Indonesia tidak terlalu mempengaruhi kinerjanya.
Buktinya, Amar Bank pada Senin (1/4/2019) membuka kantor cabang di Wiyung, Surabaya Barat, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Managing Director Amar Bank, Vishal Tulsian menyebutkan tentang optimisme Amar Bank di 2019.
Baca: Bukan Hanya Jung Joon Young, Penyanyi Roy Kim Dikabarkan Ikut Terlibat Penyebar Video Asusila
“Dana Pihak Ketiga (DPK) Amar Bank telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun pada Desember 2018. Dengan pembukaan Cabang Wiyung, kami harapkan akan mendorong peningkatan kinerja Bank di tahun 2019," kata Vishal Tulsian di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Dikatakannya, pembukaan Kantor Cabang Wiyung juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan reputasi Amar Bank.
Melalui pembukaan cabang ini, maka Amar Bank memiliki lima jaringan kantor yang terdiri dari tiga Kantor Cabang (dua di Surabaya dan satu di Jakarta), satu Kantor Cabang Pembantu di Surabaya dan satu Kantor fungsional di Jakarta.
Dari hasil survey yang dilakukan Amar Bank, wilayah Wiyung mempunyai potensi pasar yang besar, sementara hanya terdapat delapan kantor cabang Bank yang rata-rata beroperasi di segmen pasar korporasi.
“Mengingat pangsa pasar existing Amar Bank ada di sektor perdagangan ritel, maka Amar Bank berkeyakinan bahwa pembukaan Kantor Cabang di Wiyung akan berdampak positif terhadap kinerja Bank," katanya.
Berangkat dari visi bank memberikan senyuman kepada 200 juta masyarakat Indonesia di tahun 2025, Bank Amar ingin terus memberikan dampak sosial yang positif.
"Sesederhana membantu meringankan biaya renovasi rumah, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan kebutuhan modal kerja," kata Vishal.