Amran Sulaiman Launching Uji Coba Perdana Penggunaan B100
Bahan bakar tersebut diuji coba penggunaannya ke 50 mobil dan traktor di lingkungan Kementerian Pertanian
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman memimpin launching uji coba perdana penggunaan bahan bakar Bio Diesel B100.
Bahan bakar tersebut diuji coba penggunaannya ke 50 mobil dan traktor di lingkungan Kementerian Pertanian.
Baca: Menteri Amran Raih Penghargaan ‘Tokoh Modernisasi Pertanian Rakyat’
Menteri Amran Sulaiman mengatakan, penggunaan B100 berbahan dasar minyak kelapa sawit tersebut dapat meningkatkan efisiensi dibanding menggunakan bahan bakar fosil yakni solar.
"Tujuannya adalah kita menghemat devisa, kemudian hemat energi dan ramah lingkungan. Kemudian meningkatkan kesejahteraan petani. Ini sudah pasti komunitas termasuk petani sawit dan komunitasnya ini meningkatkan kesejahteraannya," kata Amran Sulaimandi Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2019).
Selanjutnya, Menteri Amran Sulaiman menjelaskan perbandingan antara penggunaan B100 dengan bahan bakar solar.
Menteri Amran Sulaiman menyebut penggunaan B100 dapat menghemat 25 hingga 30 persen bila dibandingkan menggunakan solar.
"Kalau menggunakan CPO (Crude Palm Oil /minyak kelapa sawit) itu 1 liter bisa menjangkau 13,1 kilometer kalau solar hanya 9,6 kilometer," ucap Amran Sulaiman.
"Itu artinya kita menghemat, jadi biaya per kilometer untuk CPO itu hanya Rp 732 per kilometer, tetapi kalau solar Rp 1000 rupiah per kilometer. Ini bentuk penghematan luar biasa mengejar 25 sampai 30 persen," tutur Amran Sulaiman.
Baca: Bantuan Perontok Padi Untuk Nenek Ratem, Mentan Amran: Dulu Saya Pernah Miskin
Lebih lanjut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan dalam lima tahun ke depan, bahan bakar B-100 dapat diproduksi secara massal.
"Mudah-mudahan satu sampai 5 tahun sudah bisa kita produksi massal. Nantinya kalau sudah dikomersilkan itu kita serahkan ke Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM," tutur Amran Sulaiman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.