Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Kembali Ditutup Melemah di Posisi Rp 14.105 Per Dollar AS

“Ini tanda-tanda kekuatan dalam ekonomi AS setelah awal tahun yang lemah,” kata Ibrahim

Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan kurs rupiah hari ini berada dalam range yang terbatas. Sebab sejak tadi pagi dibuka rupiah sudah melemah 0,09%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah setelah sinyal positif ekonomi AS sehingga memperkuat the greenback.

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (24/4/2019) rupiah ditutup melemah 0,17% di level Rp 14.105 per dollar AS. Sementara mata uang Garuda dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah lebih dalam 0,22% di level Rp 14.112 per dollar AS.

Dollar AS unjuk gigi setelah rilis data harga rumah lama di Negeri Paman Sam yang pada Maret tumbuh 4,9% year-on-year (yoy).

Juga, karena adanya sentimen positif dari The Fed yang memprediksi ekonomi Paman Sam akan tumbuh 2,8% di kuartal I-2019. Data pertumbuhan ekonomi AS tersebut akan dirilis pada Jumat ini (26/4/19).

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai imbal hasil US treasury 10-tahun yang lebih tinggi juga turut menopang penguatan dollar AS. 

Baca: Kenakan Baret Merah, Prabowo Hadiri Ultah Ke-67 Kopassus di Cijantung

“Ini tanda-tanda kekuatan dalam ekonomi AS setelah awal tahun yang lemah,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (24/4/2019).

Masih sama dengan kemarin harga minyak yang dalam tren memanas naik mendekati level tertinggi enam bulan semalam membuat rupiah tak berdaya. Hal ini berlangsung setelah AS memberikan sanksi lebih berat kepada Iran dengan mengimbau seluruh negara importer minyak untuk tidak mengimpor minyak dari Iran.

Baca: Pebalap Rio Haryanto Jadi Pembeli Pertama Toyota C-HR Hybrid di Indonesia

BERITA REKOMENDASI

Bagi rupiah, kenaikan harga minyak berpotensi menjadi musibah. Pasalnya, Indonesia adalah negara net importir minyak yang mau tidak mau harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ketika harga minyak melonjak, maka biaya impor komoditas ini ikut membengkak. 

Akibatnya, tekanan di transaksi berjalan (current account) akan semakin berat dan rupiah semakin kekurangan tenaga untuk menguat.

Ibrahim meramal dalam dalam perdagangan selanjutnya rupiah masih bisa tumbuh sebab Energy Information Administration (EIA) memprediksi cadangan minyak AS bertambah sehingga berpotensi mengoreksi harga minyak.

Pergerakan mata uang Garuda besok diprediksi berada di rentang Rp 14.062-Rp 14.105 per dollar AS.

Reporter: Yusuf Imam Santoso

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Rupiah makin loyo di tengah penguatan dollar AS

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas