TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk menyetujui pembayaran dividen sebesar 200 juta Dolar AS pada 2019.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Garibaldi Thohir mengatakan, dividen sebesar 200 juta dolar AS tersebut setara dengan rasio pembayaran 48 persen.

"Kami menyeimbangkan kebutuhan untuk menginvestasikan kembali modal yang ada demi mengejar peluang pertumbuhan dan pengembalian yang dibagikan kepada para pemegang saham,” kata lelaki yang biasa disapa Boy tersebut dalam keterangan persnya, Kamis (2/5/2019).

Adaro mencatat hasil year-over-year (y-o-y) yang lebih baik dengan dukungan operasi yang solid dan model bisnis yang kokoh.

Baca: Berita Terbaru Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Kamis 2 Mei 2019 Pukul 18.00 WIB, Data Masuk 62,36%

Baca: Soal Pilpres 2019, AHY: Mudah-mudahan Kita Bisa Menerima Apapun Hasil yang Akan Dijelaskan KPU

Baca: Dikabarkan Ingin Luis Milla Jadi Pelatih Timnas, Asosiasi Sepak Bola Thailand Angkat Bicara

Ia menyebutkan, Adaro mencatat EBITDA operasional yang solid sebesar 323 juta dolar AS atau naik 19 persen dari 273 juta dolar AS pada kwartal pertama 2018, dan mempertahankan marjin EBITDA operasional yang tinggi pada tingkat 38 persen.

Hal ini sesuai dengan panduan EBITDA untuk satu tahun yang berkisar 1 miliar dolar-1,2 miliar dolar AS.

Ditambahkan, laba inti Adaro naik 52 persen atau menjadi 166 juta dolar AS, yang menunjukkan kinerja bisnis inti yang memuaskan dan keunggulan operasional.

"Adaro mencatat hasil year-over-year (y-o-y) yang lebih baik dengan dukungan operasi yang solid dan model bisnis yang kokoh," ujarnya.