Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tarif Naik, Permintaan Ojek Online Bisa Berkurang

Tarif ojek online (Ojol) naik per 1 Mei 2019. Kenaikan tarif memungkinkan permintaan konsumen terhadap Ojol tergerus hingga 75%.

Editor: Sanusi
zoom-in Tarif Naik, Permintaan Ojek Online Bisa Berkurang
GOJEK
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tarif ojek online (Ojol) naik per 1 Mei 2019. Kenaikan tarif memungkinkan permintaan konsumen terhadap Ojol tergerus hingga 75%.

Hal ini justru menyebabkan kesejahteraan pengemudi Ojol tidak terjamin.

Tarif baru yang diatur pemeritah dalam Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No. 348 Tahun 2019 dinilai tidak mencerminkan tarif yang dibayarkan oleh konsumen.

Tarif yang tertera merupakan tarif bersih yang akan diterima pengemudi.

"Artinya, tarif yang harus dibayar konsumen akan lebih mahal lagi, mengingat harus ditambah biaya sewa aplikasi,” jelas Ekonom Unair Rumayya Batubara, Ph.D. dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (6/5).

Survei berjudul "Persepsi Konsumen terhadap Kenaikan tarif ojek online di Indonesia" oleh Researh Institure of Socio-Economic Development (RISED) menggambarkan kaitan kesediaan membayar konsumen terhadap layanan Ojol.

Baca: Pangkal Pemicu Jarum Speedometer Motor Tiba-tiba Goyang Naik Turun Sendiri

Penelitian yang diketuai oleh Rumayya itu mengasumsikan dengan tambahan biaya sewa aplikasi sebesar 20%, tarif batas bawah yang harus dibayar oleh konsumen di Jabodetabek sebesar Rp 2.500/km, bukan seperti yang tertera di Kepmenhub yang menyatakan Rp 2.000/km.

KAJIAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI GO-JEK. Wakil Kepala Bidang Penelitian dan Pelatihan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Paksi C.K. Walandauw memaparkan hasil penelitian dampak sosial dan ekonomi keberadaan aplikasi penyedia layanan transportasi Go-Jek saat konferensi pers di Kota Yogyakarta, Jumat (3/5/2019). Penelitian yang dilakukan di 9 kota di Indonesia menemukan bahwa mitra Gojek dari empat layanan telah berkontribusi sebesar Rp 44,2 triliun untuk perekonomian Indonesia.
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
KAJIAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI GO-JEK. Wakil Kepala Bidang Penelitian dan Pelatihan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Paksi C.K. Walandauw memaparkan hasil penelitian dampak sosial dan ekonomi keberadaan aplikasi penyedia layanan transportasi Go-Jek saat konferensi pers di Kota Yogyakarta, Jumat (3/5/2019). Penelitian yang dilakukan di 9 kota di Indonesia menemukan bahwa mitra Gojek dari empat layanan telah berkontribusi sebesar Rp 44,2 triliun untuk perekonomian Indonesia. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)
Berita Rekomendasi

Kenaikan tarif tersebut jelas berpengaruh terhadap pengeluaran konsumen setiap harinya.
Berdasarkan skema tarif berpedoman pada aturan terbaru, diperkirakan kenaikan pengeluaran yang dirasakan konsumen sebesar minimal Rp 4.000 dan maksimal Rp 12.000 per harinya.

Padahal menurut survei tersebut, 47,6% konsumen hanya mau mengalokasikan pengeluaran tambahan untuk Ojol maksimal Rp 4.000-5.000/hari.

Bahkan, terdapat 27,4% konsumen yang tidak mau menambah pengeluaran sama sekali. Total persentase kedua kelompok tersebut mencapai 75% secara nasional.

Di sisi lain, kenaikan Ojol menjelang bulan puasa menyebabkan inflasi meningkat.

"Apalagi berdasarkan hasil survei RISED, biaya pengeluaran transportasi sehari-hari berkontribusi sekitar 20% bagi pengeluaran konsumen per bulannya,” ujar Ekonom UI Dr. Fithra Faisa dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (6/5).

Rumayya menyarankan pemerintah mengevaluasi regulasi tarif dalam bisnis Ojol.

Menurutnya, kenaikan harga akan menggerus manfaat yang diterima masyarakat dari sektor tersebut, juga akan berdampak negatif pada penghasilan pengemudi.

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Tarif ojek online naik, permintaan Ojol bisa berkurang hingga 75%

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas