TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) semakin serius masuk dalam usaha air bersih. Melalui anak usahanya, PT Adaro Tirta Mandiri (ATM), ADRO sudah mengerjakan beberapa proyek.

Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan, ATM baru saja menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) untuk menggarap air bersih di Dumai. Proyek itu digarap bersama dengan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

"PKS dengan Adhi Karya itu (sudah diteken) 15 April kemarin. Kami 45%, dia mayoritas," ujar dia, Rabu (15/5). Adapun proyek tersebut bernilai sekitar Rp 400 miliar.

Proyek ini juga bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat dengan skema bangun, guna, dan serah alias build, operate & transfer (BOT).

Rencananya proyek pembangunan pengolahan air di Dumai itu ditargetkan rampung tahun ini. Kapasitasnya sekitar 200 liter per detik.

Asal tahu saja, saat ini ATM sudah memiliki tiga pengolahan air di Gresik, Banjar dan Sampit. Pengolahan air di Gresik memiliki kapasitas sekitar 400 liter per detik, Banjar berkapasitas 500 liter per detik dan Sampit akan dinaikkan menjadi 300 liter per detik.

Sebelumnya, Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, memang perusahaannya melihat potensi yang besar dalam bisnis air bersih.

"Ya kami terpanggil juga. Pertama kebutuhan air bersih di Indonesia sangat minim, terus pemainnya belum banyak dan model usahanya mirip-mirip kayak pebisnis power plant," kata dia.

Maka itu, ia akan serius bisnis ini. Tapi, pria yang akrab disapa Boy ini bilang, ATM masih akan fokus garap proyek air bersih di dalam negeri dulu.

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Adaro Energy dan Adhi Karya garap proyek air bersih di Dumai