Hingga April 2019, 51 Juta Pekerja Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Dari jumlah 51 juta peserta tersebut, peserta aktif sebanyak 30,6 juta atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun 2018.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) menyatakan, sampai akhir April 2019 sebanyak 51 juta pekerja telah terdaftar sebagai anggota program BPJS Ketenagakerjaan.
"Dengan total pekerja terdaftar mencapai 51 juta. Indonesia boleh berbangga, cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan telah mencapai 56 persen dari total pekerja yang eligible dengan jumlah 93 juta, yaitu tidak termasuk ASN, TNI Polri dan pekerja diluar usia tanggungan," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di acara buka puasa bersama media di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Dari jumlah 51 juta peserta tersebut, peserta aktif sebanyak 30,6 juta atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun 2018.
Baca: Lewat Sebuah Rekaman Video, SBY Berujar: Akibat Bertemu Jokowi, AHY, Saya dan Demokrat Diserang
Sementara, perusahaan atau pemberi kerja aktif pada periode yang sama tumbuh 9 persen dari tahun 2018 mencapai 589.933 pemberi kerja.
Baca: Dirut PLN Nonaktif Sofyan Basir Akhirnya Resmi Ditahan
"Iuran yang diterima sampai dengan April 2019 sebanyak Rp21,9 triliun atau tumbuh 11 persen," kata dia.
Agus menambahkan, cakupan peserta jaminan sosial di Indonesia lebih unggul dibandingkan Filipina (47 persen), Vietnam (38 persen) dan India (19 persen).
"Berdasarkan laporan world social protection, rata-rata penduduk dunia coverage jaminan sosialnya sebesar 45 persen, sementara BPJSTK 56 persen. Ini sudah pencapaian yang cukup baik ya," tutur Agus.
Baca: Keputusan Sandiaga Uno Setelah Namanya Ramai Disebut Masuk Daftar Calon Menteri Jokowi-Maruf
Dalam Peta Jalan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang disusun oleh Bappenas, telah ditetapkan sampai dengan tahun 2021 target Cakupan Kepesertaan untuk Pekerja Penerima Upah (PU) sebanyak 80 persen.
Sementara, Bukan Penerima Upah (BPU) sebanyak 15 persen, Jasa Konstruksi 100 persen, dengan jumlah peserta aktif mencapai 51,71 persen.
Dia mengatakan, tantangan utama dalam mencapai target cakupan kepesertaan berada pada segmen BPU yang merupakan mayoritas pekerja di Indonesia.
"Untuk dapat menjangkau mereka, kami mengembangkan inisiatif PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) yang merupakan program keagenan dengan pemberdayaan masyarakat komunitas sebagai perpanjangan tangan kami,” ujar Agus.
"Dengan adanya program Perisai ini, cakupan wilayah yang bisa dijangkau menjadi lebih luas, karena para Perisai yang tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia. Hingga April 2019, jumlah Perisai tercatat sebanyak 4.760 orang dan mengakuisisi 717 ribu pekerja," imbuh dia.