TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kembali tertundanya penandatanganan rencana pengembangan (PoD) Blok Masela, akan berpengaruh pada perkiraan waktu onstream sumber gas di Laut Arafura.

Hal ini disayangkan oleh Direktur Eksekutif Energi Watch Mamit Setiawan.

Menurutnya, penandatanganan revisi PoD seharusnya tidak menemui kendala berarti, mengingat sebelumnya sudah didahului oleh penandatanganan HoA antara otoritas pemerintah Indonesia dengan pihak terkait.

Karenanya penundaan penandatanganan PoD yang semula dijadwalkan pada 27 Juli 2018, menimbulkan pertanyaan bagi publik.

Baca: Sidang Sengketa Hasil Pemilu Jadi Trending Topic | Babak Akhir Putusan MK (3)

Baca: 4 Kali Pilpres Indonesia Berakhir Dengan Sidang Sengketa Hasil Pemilu | Babak Akhir Putusan MK (2)

Baca: Liga Inggris Bikin Tertarik Dani Olmo

"Terkait dengan belum ditandatangani Masela, saya berpikir memang sangat disayangkan. Harapan saya akhir bulan Juni lalu ditandatangani, karena pasca penandatanganan HOA di Jepang semua sudah clear tinggal perbaikan-perbaikan saja," kata Mamit Kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).

Mamit berharap proses pengembangan Blok Masela ini dapat berjalan secara profesional.

"SKK Migas harus benar-benar menjalankan fungsi mereka dalam mempersiapkan proyek pengembangan Blok Masela ini. Jangan sampai ini menunda dalam jangka waktu lama," pungkas Mamit.