AirAsia Klaim Harga Tiketnya Sudah 38 Persen dari TBA
AirAsia mengaku tidak keberatan dengan permintaan pemerintah agar maskapai berbiaya murah (lost cost carrier/LCC) menurunkan harga
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AirAsia mengaku tidak keberatan dengan permintaan pemerintah agar maskapai berbiaya murah (lost cost carrier/LCC) menurunkan harga tiket penerbangan domestik di jadwal keberangkatan tertentu.
Seperti diketahui, pemerintah mengimbau LCC untuk menurunkan harga tiket pesawat hingga mencapai 50 persen dari tarif batas atas (TBA).
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan merespon santai imbauan tersebut. Bahkan, dia menyebut maskapainya telah menjual tiket di angka 38 persen dari TBA.
"Kami telah dipanggil Menko Perekonomian (Darmin Nasution) dan disuruh mencantumkan harga tiket. Dari data kami, nilainya jauh di bawah 50 persen atau sudah mencapai 38 persen dari TBA," ungkapnya saat ditemui di acara peluncuran buku Tony Fernandes "Flying High" di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Baca: 3 Berita Viral Pagi Ini, Anak Dihabisi di Bak Mandi, Berlutut di Bara Api, Remaja Nikahi Nenek-nenek
Baca: Ada Trauma di Balik Senyum Bahagia Vanessa Angel Menikmati Kebebasannya, Mengapa?
Baca: Tak Lagi Wajib Lapor, Pelawak Nurul Qomar Hanya Diminta Datang Tepat Waktu Saat Sidang
Dendy melanjutkan, pihaknya siap untuk mendukung upaya pemerintah menurunkan harga tiket pesawat agar lebih terjangkau oleh masyarakat.
Meski begitu, menurutnya, pemerintah tak perlu sampai mengatur besaran penurunan harga tiket serta waktu dan jam keberangkatannya. Alasannya, maskapai sudah memiliki strategi sendiri saat menjual setiap kursi yang tersedia.
"Kalau sepi juga kalau pasang harga mahal kan konyol. Jadi sebetulnya sudah ada strategi dari maskapai," ucap Dendy
Apabila tingkat keterisian atau load factor suatu penerbangan rendah, jelas dia, maskapai akan otomatis menyesuaikan harga tiket menjadi lebih murah. Hal itu mengikuti skema yang telah diterapkan maskapai masinh-masing.
"Jadi kalau satu flight ada 180 seat, kami jual secara bertahap mulai dari Rp300.000, Rp500.000, hingga batas harga yang ditetapkan," pungkasnya.