TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu dimensi inklusi keuangan adalah akses masyarakat untuk mendapatkan pinjaman dana.

Industri fintech lending dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan memberikan akses kredit ke sektor yang sebelumnya tidak dipenuhi atau tidak terlayani oleh pemberi pinjaman konvensional.

Hal ini yang mendorong salah satu perusahaan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (LPMUBTI) atau peer-to-peer lending (p2p lending) PT Glotech Prima Vista (Do-It) yang telah terdaftar di OJK sejak 23 Mei 2018 dengan No S-358/NB.213/2018 mendorong pembiayaan di sektor produktif.

Selain mendorong pembiayaan, PT Glotech Prima Vista (Do-It) juga melakukan kegiatan literasi keuangan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat terus produktif dan memiliki perencanaan finansial yang mumpuni, demi mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Baca: Pakar Hukum Internasional Beberkan Alasan Sulitnya Habib Rizieq Shihab Keluar dari Arab Saudi

Salah satunya adalah kegiatan literasi keuangan yang telah dilakukan Do-It kepada ratusan pengemudi taksi online di Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, (16/7/2019).

Hadir dari Do-It untuk memberikan materi yakni Airlangga Permana Putra (Business Development Do-It).

Acara berlangsung selama 2 jam ini mengajarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik.

Selain literasi keuangan, acara juga tambah menarik melalui pembagian doorprize.

Terlihat ratusan pengemudi taksi online duduk berjejeran dengan penuh keakraban memancarkan antusiasme dan secara aktif mengikuti kegiatan.

“Sangat membantu sekali, karena pembiayaan dari Do-It bisa digunakan oleh para anggota pengemudi taksi online untuk keperluan Top-up," ucap Gugun Gunawan seorang pengemudi taksi online yang mengikuti kegiatan literasi keuangan.

“Salah satu misi Do-It adalah mendorong pertumbuhan sektor produktif di Indonesia melalui pembiayaan modal kerja, hal ini selaras dengan dorongan dari OJK agar p2p lending terus aktif dalam menyalurkan kredit produktif guna meningkatkan kualitas distribusi dan keseimbangan kesejahteraan perekonomian masyarakat,” tutur Kadi Kusuma, Direktur Do-It.

Kadi Kusuma juga menambahkan, “Selain melakukan pembiayaan produktif di pedesaan, kami menemukan ternyata di perkotaan juga ada kebutuhan pembiayaan produktif. Hal ini yang menggenjot Do-It mendorong pembiayaan bagi ratusan pengemudi taksi online melalui paguyuban driver yang dapat digunakan untuk modal kerja dalam bentuk program pinjaman bergulir secara tanggung-renteng,”

Kegiatan literasi keuangan ini merupakan komitmen Do-It selaku perusahaan fintech p2p lending untuk mendorong program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar masyarakat memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan sehingga bisa lebih produktif.

"Kami di Do-It sangat terbuka untuk permintaan komunitas termasuk UMKM yang membutuhkan bantuan dana atau ingin diadakan kegiatan literasi keurangan. Kami juga telah melakukan kegiatan ini kepada kelompok petani, pelajar, perempuan, dan lain lain. Kegiatan ini memang rutin kami adakan dengan menggabungkan penyuluhan sekaligus kesempatan untuk mendapatkan biaya modal dalam mendorong kegiatan produktif," tutup Frengki Chua, Kepala Staf Do-It

PT Glotech Prima Vista (Do-It) terdaftar dan diawasi OJK sejak 23 Mei 2018 dengan No S-358/NB.213/2018. Do-It juga anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang telah ditunjuk OJK sebagai asosiasi resmi penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (LPMUBTI) di Indonesia.

Do-It adalah perusahaan teknologi keuangan yang bergerak di bidang peer-to-peer lending, menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman.

Memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam memberikan pinjaman produktif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Do-It memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan analisa Big Data dalam proses verifikasi data nasabah.