TomaTomi Tarik Perhatian di Ajang Food Startup Indonesia
Manisan kering yang menonjolkan kearifan lokal ini banyak dilirik lantaran kemasan dan rasanya yang unik.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.DOM, JAKARTA - Hadir disebuah acara yang digagas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Foodlab Indonesia, TomaTomi, salah satu manisan sehat yang terbuat dari tomat, menjadi peserta Food Startup Indonesia (FSI) yang sukses menyita perhatian para pengunjung.
Manisan kering yang menonjolkan kearifan lokal ini banyak dilirik lantaran kemasan dan rasanya yang unik.
Selain itu, visi misinya untuk membantu menyejahterakan kehidupan petani tomat semakin memberikan daya tarik tersendiri.
Acara yang bertajuk Demoday Food Startup Indonesia (FSI) yang digelar di Autrium Mall Ciputra World Surabaya ini berlangsung selama tiga hari.
Sejak Senin (15/07/2019) hingga Rabu (17/07/2019) di Surabaya, dengan diikuti oleh 50 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Program yang digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia ini mengkurasi perintis ekonomi kreatif kuliner (UMKM) untuk dipertemukan dengan Akses Permodalan seperti perbankan, angel investor, korporasi dan venture capital. Koneksi ini akan berimbas pada penambahan modal kerja dan berujung pada pengembangan kapasitas produksi.
Demoday Food Startup Indonesia 2019 mengkurasi 50 perintis ekonomi kreatif kuliner dengan kategori rinitisan usaha yang sudah mempunyai rekam jejak bisnis.
Untuk kategori rintisan teknologi pangan harus sudah mempunyai prototip yang sudah teruji.
Diakui oleh Rini Arifiani, selaku Founder TomaTomi, dirinya merasa bangga bisa mengikuti acara bergensi ini. Ia bahkan tidak mengira bisa lolos sebagai salah satu finalis Demoday Food Startup Indonesia 2019.
“Seneng sekali bisa masuk 50 peserta terpilih. Bahkan hari ini gak ngira kalau masuk final. Saya juga senang atas apresiasi pengunjung di sini,” ucap Rini di Hotel Ciputra Surabaya, Rabu (17/07/2019).
Rini juga menambahkan, hadirnya FSI ini turut membantunya dalam meningkatkan kapasitas usaha dengan mentoring bersama mentor ahli di bidang kuliner dan presentasi di hadapan juri dan investor.
“Iya, jadi dengan mengikuti acara ini saya bisa memperoleh pengalaman baru di bidang marketing, bisnis dan networking. Selain itu, saya juga bisa mengetahui banyak hal; product knowledge konsumen dan calon konsumen yang lebih luas, perhitungan bisnis, scale-up strategies. Kami banyak memperoleh ilmu yang sangat bermanfaat bagi perkembangan bisnis kami.” tambahnya.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Ciputra ini menghadirkan beberapa narasumber ternama seperti: Iwan Surjawan selaku Vice Rector for Reasearch and Industrial Collaboration I3L, Yustinus Agung selaku CEO Ultima Rasa Akselerasi, Lintang TEO PT Marcha Muda Manggala, dan Matt Kovac selaku Executive Director Food Industry Asia.
Diketahui Food Startup ini juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas Food Startup dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, bagaimana melakukan pengembangan, kapasitas produksi, dan kesiapan memasarkan di luar negeri.
Selain itu, dengan adanya keterlibatan penuh dari pemerintah, dan kerjasama pemerintah dengan pihak swasta, diharapkan menjadi akselator perkembangan ekonomi kreatif menjadi lebih cepat serta dapat menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya.