Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Laba Pelita Samudera Naik Tipis Jadi Rp. 61,6 Miliar

PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mencatatkan laba sebesar USD 4,4 juta atau Rp. 61,6 miliar (kurs Rp. 14.000 per dolar AS) per 30 Juni 2019

Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Laba Pelita Samudera Naik Tipis Jadi Rp. 61,6 Miliar
PT PSS
Armada kapal tanker PT Pelita Samudera Shipping Tbk. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mencatatkan laba sebesar USD 4,4 juta atau Rp. 61,6 miliar (kurs Rp. 14.000 per dolar AS) per 30 Juni 2019. Angka ini tumbuh 3 persen dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar USD 4,3 juta.

Sementara pada laporan keuangan unaudited tersebut, pertumbuhan pendapatan sebesar 16,08 persen dari USD 31,1 juta menjadi USD 36,1 juta.

Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Perusahaan PSSI mengatakan, pertumbuhan pendapatan sewa berjangka (time charter) naik signifikan sebesar 100 persen. 

Pertumbuhan terbesar disumbang oleh lini bisnis terbaru bulk carrier motor vessel (MV) dengan kenaikan hampir 3 kali lipat per 30 Juni 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, diikuti oleh jasa kapal tunda dan tongkang (tug dan barge) dan floating loading facility (FLF).

"Sampai dengan Juni 2019, 3 kapal MV (Supramax dan Handysize) dari total 5 MV telah mempunyai kontrak time charter jangka panjang dibandingkan hanya 1 MV per 30 Juni 2018. Kapasitas pengangkutan armada MV sebesar 205.6k dwt naik hampir 7 kali lipat dari Juni 2018," kata Imelda dalam siaran pers, Selasa (30/7/2019).

Komposisi pendapatan terbesar dari segmen tug dan barge (TNB) sebesar 47 persen dengan kontrak jangka panjang sampai akhir Juni 2019 mencapai rata-rata 75 persen dan 25 perseb spot basis. Kontribusi TNB sekitar 51 persen dari total EBITDA.

BERITA TERKAIT

Sepanjang tahun ini, PSSI menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 20 persen dari tahun 2018. 

Pencapaian utilisasi kapal cukup tinggi dengan rata-rata 95 persen per 30 Juni 2019. Dengan beberapa perpanjangan kontrak baru TNB di awal semester II 2019. PSSI menargetkan komposisi kontrak jangka panjang yang lebih tinggi di semester kedua ini dibandingkan semester pertama lalu.

"Dengan optimisasi aset berupa divestasi 1 unit FLF di September 2018, kinerja FLF tetap memberikan kontribusi pendapatan kedua terbesar sekitar 30 persen, di mana komposisi kontrak jangka panjang telah mencapai hampir 90 persen," lanjut Imelda.

PSSI telah membelanjakan USD 30,3 juta sampai dengan Juni 2019 dari total target anggaran belanja modal (capex) 2019 sebesar USD 61,3 juta. Realisasi capex sebesar hampir 50 persen ini untuk pembelian 3 unit kapal MV yang dibeli dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari program ekspansi armada.

Baca: Restatement Laporan Keuangan Garuda Indonesia Jadi Keputusan yang Terbaik

Investasi ini didanai sebagian dari internal kas Pelita Samudera dan pinjaman bank. PSSI menargetkan untuk mendatangkan satu unit kapal MV di semester II tahun 2019 dengan meningkatnya permintaan dalam negeri dan ekspor.

"Perusahaan terus membangun posisi keuangan yang lebih kuat dengan jumlah aset meningkat sekitar 18 persen per 30 Juni 2019 menjadi USD 130,3 juta dari USD 110,1 juta per 31 Desember 2018. Jumlah ekuitas meningkat sekitar 3 persen menjadi USSmD 73,7 juta dari USD 71,7 juta per dengan kenaikan saldo laba sebesar 8 persen," paparnya.

Sementara rasio utang terhadap aset PSSI sebesar 34 persen per Juni, naik dari periode yang sama tahun lalu, dengan adanya pinjaman bank yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi armada kapal. 

Laporan Keuangan perusahaan per 30 Juni 2019 masih dalam proses penelaahan (review) oleh kantor akuntan publik PwC Indonesia yang akan diterbitkan dalam laporan Limited Review di bulan Agustus 2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas