Di Ekonomi Digital Indonesia, Gojek Jadi Contoh Startup yang Fokus Genjot Inklusivitas
Gojek menjadi contoh pemain ekonomi digital yang dapat berkontribusi meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gojek diklaim menjadi perusahaan rintisan karya anak bangsa yang komit mendorong ekonomi digital serta dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat (inklusivitas).
Hal itu dia ungkapkan di acara bincang media bertajuk Pertumbuhan Ekonomi Digital yang Berkualitas di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Direktur SMERU Research Institute, Widjajanti Isdijoso mengatakan kinerja Gojek banyak membuat sektor ekonomi yang tersentuh dan kemudian berkembang pesat .
Menurut dia, Gojek menjadi contoh pemain ekonomi digital yang dapat berkontribusi meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Aplikasi on-demand services ini dianggap memiliki model bisnis yang inklusif.
Baca: Nenek Ini Sembuh dari Kanker Payudara Stadium 4 Setelah MInum Rebusan Kayu Bajakah
"Hadirnya berbagai startup di Indonesia (selain Gojek) tentunya dapat meningkatkan ekonomi digital secara merata," papar Widjajanti.
VP Public Affairs Gojek, Astrid Kusumawardhani menjelaskan inovasi dan ekosistem Gojek dirancang dari awal supaya banyak masyarakat dapat memanfaatkan teknologi untuk naik kelas.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi digital. Kami percaya pemanfaatan teknologi merupakan cara paling cepat dan tepat untuk membantu masyarakat lebih sejahtera. Di ekosistem Gojek, sudah ada tiga super-app untuk membantu konsumen, merchant, dan mitra driver," jelas Astrid.
Baca: Balada Messy, Khilaf Gelapkan BPKB Senilai Rp 2,1 Miliar Demi Ambisi Gaya Hidup Ala Sosialita
Saat ini, pada ekosistem Gojek sudah tergabung lebih dari dua juta mitra dan dari berbagai latar belakang.
Baca: Tiga Kode Keras Isyarat Penolakan PDIP Atas Keinginan Demokrat Gabung ke Pemerintahan Jokowi
Berdasarkan penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2019, Gojek telah berkontribusi Rp 44,2-55 Triliun terhadap perekonomian nasional.
LD FEB UI juga mengungkapkan bahwa kontribusi Gojek sejalan dengan kepuasan dan kebahagiaan para mitranya.
Hasil kepuasan hidup mitra yang menggunakan instrumen The Satisfaction with Life Scale (SWL) dari Pavot dan Diener(2013), skor rata-rata kebahagiaan mitra Gojek adalah 24,3 dari skala maksimal 35.
Artinya secara umum mitra Gojek tergolong cukup bahagia.
Penelitian juga menemukan mitra Gojek mengakui adanya manfaat di luar keuntungan ekonomi yang mereka peroleh dari bermitra dengan Gojek.