Keberadaan layanan kredit online tak bisa dipungkiri makin eksis sampai sekarang. Kepopulerannya tentu tak terlepas dari proses pengajuannya yang serba cepat dan mudah, apalagi jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional.       

Cukup mengunduh aplikasi kredit online di Google Play Store atau App Store, lalu ikuti langkah-langkahnya, dalam hitungan jam pengajuanmu bisa diterima jika memang memenuhi kualifikasi. Tak ada jaminan, tak ada proses survei ke rumah, semua bisa selesai dalam sekejap. 

Meskipun demikian, kamu yang meminjam dana melalui layanan satu ini sebaiknya berhati-hati. Kemudahan yang ditawarkan, bisa menjadi bumerang ketika kemudahan tersebut tak digunakan dengan bijak. Jika kamu menggunakan dana pinjaman untuk sejumlah hal ini, bisa-bisa kamu malah terjerat utang.

Uang muka untuk DP rumah

Program KPR memang bisa memudahkan banyak orang untuk memiliki rumah. Tapi salah satu syarat mengajukan KPR adalah memberikan down payment (DP) alias uang muka terlebih dahulu. Umumnya jumlah DP yang diminta sebesar 10-20% dari total pinjaman. Misalnya harga rumah adalah Rp 500 juta, dan DP yang ditentukan sejumlah 10%. Kamu membutuhkan Rp 50 juta untuk membayar uang muka. Nilai yang tak sedikit bukan? Tak heran ada saja orang yang menyiasatinya dengan meminjam dana di aplikasi kredit online. Tentu ini adalah hal uang salah. Sebab, kamu harus membayar dua tagihan sekaligus jika menggunakan cara ini; cicilan KPR, dan cicilan pinjaman online. Beban utang yang tak sedikit ini bisa membebani kamu. Apabila terjadi kredit macet kelak, bisa-bisa kamu malah kehilangan rumah yang sedang dicicil. Tentu kamu tak mau kan?

Uang muka untuk kredit kendaraan

Ketika kamu kredit kendaraan ke bank atau leasing, kamu akan diminta untuk memberikan uang muka sebagai tanda jadi. Mungkin uang muka untuk kendaraan roda dua tak seberapa. Tapi lain halnya jika kamu membeli kendaraan roda empat. Apabila tabungan belum cukup untuk membayar uang muka, maka pinjaman online kerap dijadikan solusi untuk mendapatkan tambahan uang. Padahal, sama halnya dengan kasus di atas. Kamu akan memiliki dua cicilan sekaligus. Cicilan mobil, dan cicilan pinjaman online. Lagi-lagi, kondisi ini sangat rentan akan kredit macet. 

Membayar cicilan kredit lainnya

Gali lubang tutup lubang. Hal ini sangat sering dilakukan oleh nasabah aplikasi kredit online. Banyak yang tak bisa mengendalikan keinginan impulsif untuk belanja atau tarik tunai, hingga akhirnya utang menumpuk. Untuk membayar utang tersebut, nasabah akhirnya mengambil pinjaman kembali. Siklus seperti ini akan sulit untuk diakhiri, apalagi jika kamu kepalang berutang sana sini. Supaya kamu terhindar dari masalah, sebaiknya jangan sekali-kali meminjam dana di tempat lain ketika cicilanmu di tempat yang saat ini belum lunas. 

Belanja kebutuhan konsumtif

Menggunakan pinjaman dana online untuk belanja kebutuhan tentu tak jadi masalah. Tapi lain cerita jika kebutuhan yang dimaksud masuk ke dalam kategori kebutuhan konsumtif. Misalnya kamu membeli smartphone keluaran terbaru hanya demi memenuhi gengsi. Hanya karena keinginan impulsif semata, bisa-bisa kamu terjerat utang. Gunakan kredit online untuk kebutuhan yang lebih penting. Dengan begitu, layanan satu ini bisa menjadi penolongmu. 

Selain tidak menggunakan pinjaman online untuk kebutuhan di atas, penting juga untuk memilih penyedia pinjaman online yang aman dan terpercaya. Salah satu yang bisa dipilih adalah Kredivo, aplikasi pinjaman dana cepat dengan limit maksimal sampai Rp 30 juta dan suku bunga hanya 2,95% per bulan. Layanan Kredivo bisa digunakan untuk mencicil barang sekaligus pinjaman dana tunai. Kamu pun tak perlu khawatir mengajukan pinjaman di sana, karena Kredivo telah resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.(*)