Industri Maritim, Kreatif dan Digital, Serta Industri Pariwisata Perlu Dikembangkan kata Soetrisno B
Pemerintah menyiapkan langkah strategis perekonomian 2020 hingga 2024 yang disebut sebagai pembangunan jangka menengah melalui percepatan bidang
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) merekomendasikan empat industri potensial yang perlu dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Ketua KEIN, Soetrisno Bachir, menjelaskan bahwa empat sektor industri potensial yang perlu dikembangkan itu meliputi industri agro; industri maritim; industri kreatif dan digital; dan industri pariwisata.
"Dengan basis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, Indonesia mesti memiliki industri yabg mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Soetrisno Bachir saat menjadi Keynote Speaker dalam acara FGD & Business Meeting di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Senin (7/10/2019).
Industri-industri non-migas, demikian Soetrisno Bachir paparkan, bagaimanapun punya kontribusi yang cukup signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB).
Soetrisno Bachir mencatat industri non-migas menyumbang 19,86% dari total PDB dengan tingkat pertumbuhan 4,7%. Negara-negara dengan perekonomian yang kuat di Asia (Tiongkok, Jepang, Korea Selatan) juga ditopang sektor industri pengolahan yang berkontribusi di atas 20%.
Berdasarkan fakta itu, lanjut SB, panggilan akrab Soetrisno Bachir, Indonesia yang memiliki tanah yang subur dan keanekaragaman hayati perlu upaya mendorong kegiatan agro berbasis off farm dengan beragam industri turunannya.
Sementara di sektor maritim, Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia dengan kekayaan laut yang luar biasa.
“Jadi, kita perlu kembangkan industri budi daya ikan laut yang bisa menjaga keberlangsungan ekspor produk hasil laut,” jelas Soetrisno Bachir.
Selanjutnya, untuk industri kreatif dan digital, SB mengatakan, Indonesia merupakan negara yang multikultur dan memiliki beragam keudayaan berupa kerajinan.
Di samping itu, keunggulan sumber daya manusia milenial bersamaan dengan tumbuhnya industri digital.
Apa yang dikatakan SB merujuk kepada laporan Google bersama Temasek Holdings dan perusahaan konsultan bisnis global Bain & Company memperkirakan ekonomi digital Asia Tenggara akan mencapai US$ 100 miliar atau tumbuh 39% pada tahun ini.
Diperkirakan pertumbuhan ekonomi digital di kawasan mencapai US$ 300 miliar pada 2025, dari sebelumnya diperkirakan US$ 240 miliar.
Konsumen muda atau milenial disebut telah beralih menggunakan telepon pintar mereka untuk segala hal. Mulai dari transaksi perbankan, game dan membeli tiket perjalanan.
Dalam laporan sekitar 64 halaman itu menyebutkan, laju pertumbuhan ini melebihi ekspektasi semua orang.
Lalu, lahirnya berbagai unicorn juga berasal dari Indonesia, bahkan sudah ada yang termasuk kategori decacorn. Di sektor industri pariwisata, menurut Soetrisno Bachir, Indonesia juga berpotensi menjadi pemain global karena memiliki tempat-tempat yang indah dan sangat beragam serta berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan.
“Penguatan di 4 sektor industri prioritas tersebut sebagai kekuatan untuk bersaing di tingkat global, akan turut mendorong pertumbuhan berbagai sektor ekonomi lokal yang lain, seperti: industri makanan olahan, tekstil, perumahan, properti, dan keuangan,” kata Soetrisno Bachir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.