Menhub Targetkan LRT Jabodebek Beroperasi Penuh November 2021
Budi Karya mengatakan, uji coba operasional lintas Cibubur-Cawang baru akan dilakukan pada Oktober tahun ini.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan kereta Lintas Rel Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) bisa beroperasi secara komersial pada akhir 2021.
Budi Karya mengatakan, uji coba operasional lintas Cibubur-Cawang baru akan dilakukan pada Oktober tahun ini.
Menurutnya, proses uji coba sarana kereta LRT hingga bisa sepenuhnya beroperasi memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Jadi uji coba kan prosesnya cukup waktu lama. Kita sendiri akan lakukan commercial operation pada November 2021," kata Budi Karya di kantor BKPM, Jakarta, Senin (7/10/2019).
"Sekarang kita lakukan satu ujicoba sesi Cibubur-Cawang. Pengalaman kita di (LRT) Palembang dan MRT, proses uji coba ini lama, makanya mulai kita lakukan akhir bulan ini. Akan dilakukan operasional di akhir 2021," lanjutnya.
Meski begitu, Budi memastikan sarana kereta LRT dari PT INKA akan datang dalam waktu dekat ini. Namun, dia tak menyebutkan kapan sarana kereta tersebut akan datang.
"Saya tidak tahu. Mustinya dekat-dekat ini akan datang," ucap dia.
Sebagai informasi, Pembangunan LRT Jabodebek terbagi dalam dua fase, yakni Fase I itu terdiri dari lintas Cawang-Cibubur, Lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Lintas Cawang-Bekasi Timur. Saat ini progresnya sudah mencapai 65 persen.
Selanjutnya Fase II terdiri dari lintas Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol.
Terganjal Urusan Tanah
Sebelumnya, pemerintah menggelar rapat koordinasi mengenai percepatan pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca: Pembayaran Proyek LRT Sumsel, Waskita akan Terima Lagi Rp 600 Miliar
Dalam pembahasan rakor, pembangunan LRT terkendala lahan untuk depo di wilayah Kabupaten Bekasi.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan pembangunan depo LRT yang masih terkendala ini akan masuk tahap pengadilan alias konsinyasi.
“Masalah tanah yang belum beres di Bekasi ini sedikit sedang kita konsinyasi,” kata Sofyan yang hadir dalam rakor.
Sofyan menyebut persoalan lahan ini akibat adanya penolakan masyarakat sekitar.
“Kebanyakan orang tidak mau dibebaskan. UU nomor 2 sudah cukup efektif kalau tidak setuju kita konsinyasi. Nanti pengadilan yang menerima, lalu kita proses,” ujarnya.
Baca: Pekan Depan, LRT Jabodebek Rute Cibubur-Cawang Akan Diuji Coba
Pembebasan lahan Depo LRT di wilayah Kabupaten Bekasi menjadi penyebab mundurnya waktu operasional moda transportasi massal tersebut.
Perusahaan pemegang proyek, PT Adhi Karya (persero), Tbk menyatakan, keterlambatan operasional LRT diperkirakan selama 22 bulan.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan Kereta LRT Jabodebek rute Cawang-Cibubur akan diuji coba pekan depan.
“LRT minggu depan mulai kita taruh di Cibubur-Cawang. Tahap pertama kita dites dulu untuk dinilai laik fungsi," ujar Rini.
Menurut Rini, terkait sertifikat laik fungsi wewenangnya ada pada Kementerian Perhubungan sebelum LRT Jabodebek beroperasi secara komersial.
Dari sisi teknis rute LRT Cibubur-Cawang memungkinkan beroperasi uji coba pada Oktober 2019.
Progres pembangunan LRT Jabodetabek rute Cibubur-Cawang sampai saat ini sudah mencapai di atas 90 persen. (Reynas Abdila)