Pembangunan Bandara Singkawang Butuh Dana Rp 4,3 Triliun
Hari ini BKPM bersama dengan Kementerian Perhubungan melakukan market sounding terkait proyek Bandara Singkawang
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah menawarkan investasi pembangunan dan pengelolaan Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat, dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Berdasarkan hitungan Outline Business Case (OBC), total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan dan pengelolaan Bandara ini sebesar Rp 4,3 triliun.
Baca: Konsorsium Pemenang Lelang Tahap I Bandara Labuan Bajo Diumumkan Pekan Ini
Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Pramintohadi Sukarno menerangkan dana tersebut terbagi atas capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,7 triliun dan operational expenditure (opex) sebesar 2,6 triliun untuk masa konsesi 32 tahun.
"Ini masih sementara, karena hasil OBC, itu adalah proses analisa kajian bisnis tetapi belum final. Tetapi [perkiraan dana] ini sudah di tengah, sebelum final business case," tutur Pramintohadi, Senin (7/10).
Dana tersebut, menurut Pramintohadi, juga digunakan secara bertahap. Baik untuk biaya pembangunan maupun biaya pengelolaannya.
Sesuai dengan OBC, diperkirakan total revenue yang dihasilkan bisa mencapai Rp 18,1 triliun, yang terbagi atas aeronautical revenue sebesar Rp 15,9 triliun dan non aeronautical revenue sebesar Rp 2,1 triliun.
Hari ini BKPM bersama dengan Kementerian Perhubungan melakukan market sounding terkait proyek Bandara Singkawang.
Menurut Pramintohadi, dalam market sounding tersebut, pemerintah memberikan gambaran dan proses KPBU sesuai dengan standar yang ditetapkan Bappenas. Nantinya, pemerintah akan menerima masukan dari investor dan calon konsorsium lainnya.
"Jadi kita ingin melihat minat dari investor dan meminta masukan supaya proyek ini visible untuk dilakukan," jelas Pramintohadi.
Pramintohadi juga menerangkan, setelah menyelesaikan OBC, pihaknya akan menyelesaikan final business case di pertengahan 2020, lalu dilanjutkan dengan prequalification
Lalu open biding direncanakan akan dilakukan pada 2021. "Open biding di 2021, tetapi bisa juga lebih cepat. Ini kan estimasi yang standar, dalam pelaksanaannya, bisa lebih cepat," tambah Pramintohadi.
Bila sesuai rencana, pembangunan Bandara Singkawang akan dimulai pada 2021-2022, dan ditargetkan akan beroperasi pada 2023.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Pembangunan Bandara Singkawang butuhkan dana Rp 4,3 Triliun