Munculnya Nama Nadiem Makarim Cs Suburkan Sektor Ekonomi Digital
Nama seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim dan Wishnutama sudah hatam iklim dan ekosistem dalam industri ekonomi digital
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya sosok-sosok 'calon menteri' di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) pagi hingga siang, diprediksi akan memberikan 'angin segar' pada sektor ekonomi digital.
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira menilai kebijakan yang mengarah pada sektor ekonomi digital akan lebih dominan seiring kemunculan nama-nama yang akrab dalam industri satu ini.
"Kelihatanya porsi kebijakan di bidang ekonomi digital akan mendominasi. Mulai dari insentif, pengawasan, perizinan akan lebih tajam," ujar Bhima, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Senin (21/10/2019).
Menurutnya, nama seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim dan Wishnutama sudah hatam iklim dan ekosistem dalam industri ekonomi digital.
Mereka dinilai mengantongi segudang pengalaman dalam sektor tersebut.
"Orang-orang (yang dipanggil Jokowi) itu kan memahami ekosistem ekonomi digital dan berpengalaman, mulai dari Nadiem Gojek, Wishnutama sampai Erick Thohir," tegas Bhima.
Momen pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan investor dalam melakukan net buy.
Karena dalam sepekan terakhir jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf, investor asing mencatatkan jual bersih (nett sells) di pasar saham sebesar Rp 1,01 triliun.
Baca: Bakal Masuk Kabinet Jokowi, Nadiem Makarim Tuai Dukungan Mitra Driver Ojek Online
Saat ini para investor asing lebih memilih menunggu momen Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya, khususnya yang masuk dalam 'tim ekonomi'.
Para investor asing menilai nama yang akan masuk sebagai 'tim ekonomi' Jokowi-Ma'ruf lebih menentukan karena akan menjadi pembuka peluang investasi melalui kebijakan strategis dan teknis.
"Hari Senin ini diperkirakan investor khususnya asing, masih akan ada aksi wait and see menunggu presiden umumkan kabinetnya," papar Bhima.
Menurut Bhima, 'Jokowi Effect' tidak terlalu memiliki pengaruh dalam menarik minat para investor asing pada era pemerintahan Jokowi pada kali kedua.
"Dibandingkan periode I Jokowi, kali ini Jokowi effect mulai memudar," pungkas Bhima.
Bahkan pidato Jokowi dalam momen pelantikannya di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019) pun tidak terlalu berpengaruh.