Meski Dibatasi, Bisnis Minuman Beralkohol Tumbuh Pesat
Marketing Manager Bali Hai Brewery Indonesia, Erwin Ruffin mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis ini masih tetap menjanjikan.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski saat ini telah dibatasi peredarannya namun bisnis minuman beralkohol nyatanya tumbuh pesat.
Marketing Manager Bali Hai Brewery Indonesia, Erwin Ruffin mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis ini masih tetap menjanjikan.
"Growth industri kita cukup menjanjikan, karena naik terus dari tahun sejak ada peraturan pembatasan," tutur Erwin Ruffin saat peluncuran Draft Beer 2 di Penny Lane Beer House, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Pertumbuhan bisnis terjadi karena peningkatan permintaan dari konsumen.
Pembatasan yang terjadi juga membuat beberapa penjual semakin taat aturan dalam menjajakan minuman beralkohol.
Baca: Jaga Kesegaran, Bali Hai Brewery Indonesia Luncurkan Kemasan Kaca Draft Beer 2
"Saat di Indonesia dilarang menjual bir, sekarang penjual maupun pembeli lebih disiplin. Kalau mau minum-minuman beralkohol ya di cafe atau di bar atau di club," terang Erwin.
Menjaga pertumbuhan bisnis, BHBI menyasar pasar ke komunitas-komunitas di Indonesia.
Terlebih, banyak komunitas-komunitas budaya di Indonesia sangat dekat dengan bir maupun minuman alkohol jenis lain.
Selain itu, untuk semakin memperlebar pasar BHBI meluncurkan Draft Beer 2 yang dibandrol mulai dari Rp 20 ribu - Rp 25 ribu untuk menyasar pasar usia 20 tahunan.