BRISPOT, Jurus BRI Mendukung Ekonomi Kerakyatan Melalui Digitalisasi
BRISPOT, aplikasi khusus untuk memproses pinjaman mikro yang menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitasi proses pengajuan hingga pencairan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmen untuk mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan segmen usaha mikro. Hingga akhir September 2019, Bank BRI berhasil menyalurkan pembiayaan kepada segmen usaha mikro senilai Rp 301,89 Triliun, atau setara sepertiga dari total keseluruhan kredit BRI senilai Rp 903,14 Triliun.
Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo menjelaskan, pertumbuhan kredit ke segmen usaha mikro sebesar 13,23% secara year on year diraih melalui berbagai strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan. “Salah satu strategi yang berdampak signifikan terhadap bisnis mikro Bank BRI yakni digitalisasi bisnis proses, dimana saat ini kami telah memiliki aplikasi BRISPOT, aplikasi khusus untuk memproses pinjaman mikro yang menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman,” imbuh Hari.
Penyederhanaan proses yang dilakukan BRISPOT diantaranya tidak perlu melakukan input di komputer / laptop, namun cukup melalui smartphone sehingga lebih fleksibel. Selain itu, melalui BRISPOT, tenaga pemasar Bank BRI cukup melengkapi input field data yang jauh lebih ringkas dibandingkan sebelumnya. Sementara untuk otomasi, BRISPOT mampu memotong waktu prakarsa s.d pencairan pinjaman secara signifikan namun tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.
Dari sisi digitasi, BRISPOT mampu mengubah proses bisnis dari semula paper based menjadi paper less sehingga saat ini menjadi lebih efisien lagi. “Penggunaan geo tagging technology juga sangat membantu para tenaga pemasar mikro BRI untuk melakukan mapping potensi bisnis dalam hal ini menentukan target pasar di suatu wilayah,” ujar Hari.
“Sejak awal 2018 hingga akhir September 2019, BRISPOT telah digunakan untuk memproses 10,9 juta debitur mikro dengan plafond pinjaman Rp 330 Triliun,” imbuh Hari. BRISPOT juga terbukti secara nyata mampu mempercepat proses pengajuan kredit, dimana saat ini rata rata proses kredit dari prakarsa hingga putusan terhitung 48 jam (2 hari).
Ke depan, Bank BRI akan terus mengembangkan aplikasi BRISPOT untuk terus dapat mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia. “Kami akan terus mengembangkan fitur dan aplikasi BRISPOT, dan dalam waktu dekat akan dilakukan pengembangan value chain management, loan restruct dan micro mitigation system,” pungkas Hari.(*)