Ralali Hadirkan Ekosistem Digital Bagi Pelaku Bisnis dan UMKM
Berdasarkan data Entrepreneurship Global Index 2018, indeks kewirausahaan di Indonesia hanya 3,1 persen dan menduduki peringkat 94 dari 137 negara.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini tingkat kewirausahaan Indonesia dinilai masih sangat rendah.
Berdasarkan data Entrepreneurship Global Index 2018, indeks kewirausahaan di Indonesia hanya 3,1 persen dan menduduki peringkat 94 dari 137 negara.
Tertinggal dari negara ASEAN lainnya antara lain Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Oleh karena itu Ralali hadir sebagai platform untuk membantu para wirausaha khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kerap menemui kesulitan dalam memenuhi kebutuhan usaha secara holistik, proses transparan dan efisiensi waktu.
Platform belanja kebutuhan bisnis karya anak bangsa itu melakukan berbagai inovasi yang menawarkan kemudahan usaha (sourcing), pengembangan usaha (scaling) dan penguatan usaha (sustaining) bagi pelaku UKM melalui barang-barang digital.
Dua inovasi terbaru Ralali.com ialah BIG Agent Platform Business on Demand dan pengembangan ekosistem digital (fintech dan digital goods).
“Akses ke fintech dan platform BIG Agent yang ditawarkan Ralali.com diharapkan dapat menghubungkan jutaan tenaga kerja dengan pelaku bisnis dan UMKM di Indonesia,” kata Head of Engineering Ralali.com William Notowidagdo ketika ditemui di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
William menjelaskan bahwa BIG Agent merupakan inovasi yang berdampak pada ekonomi digital Indonesia hanya dengan menjalankan pekerjaan sesuai preferensi yang ada di platform BIG Agent.
Platform ini berfokus pada industri 4.0 dengan mengedepankan Artificial Intelligence (AI) sehingga dapat menganalisis perilaku konsumen dan penjualan serta memberikan solusi secara tepat.
Melalui platform BIG Agent, pengguna juga dapat melakukan pembayaran digital seperti membeli pulsa, paket data serta membayar berbagai tagihan bulanan seperti listrik, air, asuransi kesehatan kepada PLN, PDAM dan BPJS, serta menggunakan uang elektronik.
“Marketplace solusi bisnis yang didirikan Joseph Aditya pada pertengahan 2013 ini membantu pengguna melakukan survei pasar, mempromosikan produk mereka agar lebih dikenal dan diminati secara online dan offline, serta memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan produk melalui akuisisi konsumen dan mitra bisnis,” jelas William.
Berbekal survei pasar yang dilakukan Ralali.com, pengguna bisa mendapatkan berbagai informasi bisnis dan pasar seperti survei tren, pelayanan, produk dan opini publik.
Sementara promosi produk didukung melalui Sales Promotion Girl (SPG), pendistribusian flyer, ulasan produk atau aplikasi serta pemberian follower bagi akun media sosial pengguna. Ketiga layanan utama tersebut merupakan solusi tepat bagi para pelaku bisnis yang menggunakan platform Ralali.com.
William menambahkan bahwa dalam mengelola infrastruktur perusahaan, Ralali.com didukung oleh Amazon Web Services (AWS). “Kami lahir di era komputasi awan. Sejak 2018, kami memilih AWS karena mereka memiliki teknologi, ekosistem dan pengalaman pengguna yang mumpuni,” jelasnya.
Ralali.com menggunakan AWS untuk lingkungan pengembangan mereka. Proses CI/CD platform ini juga kebanyakan terjadi di layanan AWS CodePipeline dan AWS CodeBuild. Untuk beberapa fungsi spesifik, Ralali.com memakai layanan serverless seperti AWS Lambda dan Amazon DynamoDB.
Sementara untuk storage, mereka memilih menggunakan Amazon RDS, Amazon S3 dan Amazon Redshift. Sementara Data Scientist menggunakan Amazon SageMaker yang berjalan di model Machine Learning.
Amazon Elasticsearch Service juga digunakan untuk meningkatkan kemampuan pencarian yang vital bagi industri e-commerce.
Sejak menggunakan layanan AWS, bisnis BIG Agent Ralali.com mengalami pertumbuhan, dari 400 agen pada Desember 2018 menjadi 300 ribu agen di bulan Juli 2018.
Artinya, layanan ini mendukung pemrosesan data dan permohonan yang masuk.
“Kami senang karena AWS memungkinkan terciptanya efisiensi biaya serta mendukung kinerja kami dalam memberdayakan 1 juta UMKM di tahun 2019,” pungkas William.