Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Tol Jakarta Cikampek Layang sesuai rencana akan dibuka akhir tahun ini.

Hal itu dipastikan Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal saat media briefing di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

“Jakarta-Cikampek Elevated dibuka akhir tahun ini. Rencananya gratis dulu ya, baru kalau sudah banyak yang pakai kita charge,” ujar Donny.

Namun, ada dilema jelang pembukaan ruas tol sepanjang 37 KM untuk mengurai kemacetan Jakarta-Cikampek existing tersebut.

Lokasi gerbang tol diprediksi akan membuat kemacetan baru. Pintu tol yang tersedia untuk sementara direncakan di awal dan akhir jalan tol layang ini.

Namun ke depan, akan ada gerbang keluar di sekitaran Cibitung.

Baca: Bayar Tol Bisa Pakai QR Code, Tapping Kartu Elektronik Dihapus?

Hal ini pun masih menunggu persetujuan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Jika tidak mendapat restu BPJT, maka tol Japek II akan menjadi jalur tanpa adanya gerbang exit tol atau digunakan untuk pengguna jarak jauh.

Menurut Donny, hal ini tidak mudah dan tidak ada solusi yang maksimum.

“Di bangun atas bawah tujuannya supaya ada manfaat buat pengendada. Karena trafficnya jadi ke split. Jadi mestinya yg bawah juga menikmati kelancaran dari sistem yang baru. Jasamarga dan BPJT sedang intensif mencari formulasi ideal dr traffic bisa dipecah kemudian dari sisi penghitungan biaya investasi juga bisa tercover,” urai Donny.

“Kita konsisten cari jalan keluar, karena elevated dibangun untuk memecah kemacetan. Belum diputuskan sistemnya seperti apa sedang didiskusikan,” katanya lagi.

Di atas, Tol Japek Elevated terbagi atas sembilan seksi di antaranya seksi Cikunir-Bekasi Barat, Bekasi Barat-Bekasi Timur, Bekasi Timur-Tambun, Tambun-Cibitung, Cibitung-Cikarang Utama, Cikarang Utama-Cikarang Barat, Cikarang Barat-Cibatu, Cibatu-Cikarang Timur, dan Cikarang Timur-Karawang Barat.