Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kelola Energi Panas Bumi, Pertamina Dukung Percepatan Target 35 Ribu MW Kelistrikan Nasional

dalam skema upstream project, PGE bertindak sebagai penjual panas bumi untuk disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik pembeli.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kelola Energi Panas Bumi, Pertamina Dukung Percepatan Target 35 Ribu MW Kelistrikan Nasional
TRIBUN/HO
ILUSTRASI - Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt milik Star Energy Geothermal di Sukabumi, Jawa Barat (4/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina melalui anak usaha sektor hulu Pertamina Geothermal Energy (PGE) mendukung pemerintah dan mitra PLN dalam mempercepat target 35 ribu Mega Watt (MW) kelistrikan nasional.

Kangkah itu diambil demi menggenjot produksi energi panas bumi dari 14 wilayah kerja kuasa pengusahaan dan 2 wilayah kerja izin panas bumi.

Dari seluruh wilayah kerja tersebut, total kapasitas terpasang mencapai 1.877 MW.

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu menjelaskan dari 14 wilayah kerja tersebut, terdapat 5 area panas bumi yang sudah berproduksi dan 1 proyek yang sudah selesai konstruksi dioperasikan sendiri oleh PGE, 5 area secara joint operation, 3 dalam fase pengembangan proyek panas bumi, dan 3 wilayah kerja panas bumi dalam tahap eksplorasi.

“Dengan total kapasitas terpasang sebesar itu, anak usaha Pertamina ini menduduki posisi ke-6 di antara perusahaan panas bumi terbesar di dunia. Kami optimis ke depan akan mencapai target yang lebih besar,”tegasnya.

Dharmawan mengatakan, dari proyek tersebut kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri oleh PGE (own operation) sebesar 672 MW dan dilakukan melalui skema upstream project dan total project.

Berita Rekomendasi

Proyek berada di Area Kamojang Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, Area Lahendong Sulawesi Utara (120 MW), Area Karaha – Jawa Barat (30 MW), Area Ulubelu – Lampung (220 MW), Area Sibayak – Sumatra Utara (12 MW), serta Proyek Lumut Balai – Sumatera Selatan dengan pekerjaan konstruksi Unit I (55 MW), dan diselesaikan dengan skema total project.

Di samping itu, PGE juga melaksanakan pengusahaan Wilayah Kerjanya melalui skema Joint Operation Contract (JOC). Dalam skema ini pembangunan dan pengoperasian lapangan panas bumi yang berada pada WKP PGE tersebut dilaksanakan oleh Kontraktor JOC.

Saat ini ada 5 JOC yang dikelola oleh PGE yaitu JOC Sarulla di Sumatera Utara, JOC Cibeureum Parabakti (Salak) di Jawa Barat, JOC Darajat di Jawa Barat, JOC Pangalengan (Wayang Windu) di Jawa Barat, dan JOC Tabanan di Bali.

Secara keseluruhan, total kapasitas terpasang mencapai 1.205 MW.

“Hingga saat ini, dari seluruh WKP yang dikelola PGE baik own operation maupun JOC, Pertamina berkontribusi sekitar 91 persen dari total kapasitas terpasang geothermal di Indonesia,” ungkapnya.

Dharmawan menambahkan, dalam skema upstream project, PGE bertindak sebagai penjual panas bumi untuk disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik pembeli.

Sedangkan dalam skema total project, PGE bertindak sebagai penjual tenaga listrik yang dibangkitkan dari PLTP milik PGE untuk disalurkan ke jaringan transmisi/distribusi milik PT PLN (Persero) sebagai pembeli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas