Genjot Turis Asing, Menteri Terawan Sebut Potensi Purwaceng dan Mak Erot
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan pemilihan aspek-aspek tersebut karena Indonesia punya potensi besar pada aspek-aspek tersebut.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
![Genjot Turis Asing, Menteri Terawan Sebut Potensi Purwaceng dan Mak Erot](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/raker-komisi-xi-dengan-menkes-dan-dirut-bpjs-kesehatan_20191105_213635.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung Indonesia, Kementerian Kesehatan mendukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan membuat peta jalan pengembangan wisata kesehatan.
Ada empat aspek yang akan menjadi daya pikat yakni wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga mendukung kesehatan dan wisata ilmiah kesehatan.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan pemilihan aspek-aspek tersebut karena Indonesia punya potensi besar pada aspek-aspek tersebut.
"Kita lihat peluang besar Industri wisata kesehatan yang belum tergarap di Indonesia dapat dilakukan dengan memperluas penetrasi usahanya dalam mengembangkan potensi wisata Kesehatan," kata Menkes Terawan saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Khusus untuk meninkatkan poin ketiga yakni wisata kebugaran dan jamu, Terawan menyebut akan membuat acara kesehatan berkelas internasional dan kemudian mempronisikan yang paling unik dari jamu dan teknik kebugaran yang sudah ada di Indonesia.
Baca: Aksi Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju, Bagi-bagi Ikan untuk Warga & Traktir Staff, Siapa Mereka?
"Rajin-rajinlah membuat kongres-kongres internasional, kemudian itu banyak contohnya itu mau Tongkat Ali, mau Purwaceng, mau Mak Erot pakai teknik-teknik yang lain, yang segar, yang gampang, yang memudahkan orang asing mau datang ke Indonesia," ucap Menkes Terawan.
Terawan juga mencontohkan kebiasaan kerokan di masyarakat Indonesia termasuk yang potensi jadi daya tarik wisatawan asing karena metode menggaruk dengan bantuan benda tumpul seperti koin ini tidak ada di negara lain.
Keuntungan yang didapatkan pun bisa besar karena alat dan metode yang digunakan untuk kerokan sangat sederhana.
"Kita jual kerokan, jangan menyepelekan kerokan kalau 100 kamar dengan timnya hanya 20 sampai 25 menit, begitu keluar minum jamu, sudab berapa kan (keuntungannya), tambah pijat lagi," tutur Menkes Terawan.